Liputan6.com, Jakarta - PT Hillcon Tbk resmi tercatat dengan kode emiten HILL di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 1 Maret 2023. Lantas, bagaimana laju saham HILL pada perdagangan perdana?
Mengutip data RTI, saham HILL dibuka naik Rp 30 ke posisi Rp 1.280 per saham dari harga awal Rp 1.250. Harga saham HILL berada di posisi Rp 1.310 atau naik 4,8 persen pada pukul 09.20 WIB.Â
Baca Juga
Saham HILL berada di level tertinggi Rp 1.365 dan terendah Rp 1.270 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.727 kali dengan volume perdagangan 21,80 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 28,34 miliar.Â
Advertisement
Melansir keterangan resminya, PT Hillcon Tbk (HILL), secara resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham HILL.Â
Hillcon berhasil meraup dana hasil IPO senilai Rp.552,87 miliar dengan menerbitkan saham dengan harga penawaran sebesar Rp 1.250 per saham sebanyak 442.300.000 saham baru atau sebanyak 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
IPO HILL telah berhasil menarik minat berbagai investor baik asing maupun domestik untuk berpartisipasi dengan penawaran umum perdana saham.Â
Penawaran umum perdana saham Perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 5 kali dengan total pemegang saham lebih dari 9 ribu investor. Hal ini mengindikasikan antusiasme dan optimisme investor pasar modal Indonesia terhadap masa depan perseroan.
Adapun, perolehan dana IPO akan digunakan untuk mendukung perkembangan bisnis entitas anak perusahaan Perseroan yaitu PT Hillconjaya Sakti (HS) dengan rincian, 55 persen untuk modal kerja terkait dengan biaya produksi penambangan, termasuk di antaranya biaya terkait bahan bakar, biaya overhead, pemeliharaan seluruh alat-alat berat.
Sisanya 45 persen akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS yaitu berupa alat berat (main Fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.
Sekilas Hillcon
Berdiri pada 1995, Hillcon memulai usahanya sebagai penyedia layanan konstruksi sipil sebelum kemudian melebarkan sayapnya ke bidang jasa pertambangan batubara pada 2008 dan kemudian jasa pertambangan nikel pada 2013. Hingga saat ini, Hillcon telah menyelesaikan sekitar 200 proyek di seluruh Indonesia, baik di bidang konstruksi sipil maupun jasa pertambangan.
Pertambangan merupakan salah satu pilar perekonomian Indonesia dan merupakan bagian inti dari kebijakan industri pemerintah.
Kebijakan dalam negeri selama dekade terakhir telah berfokus pada peningkatan nilai tambah untuk komoditas mineral dan telah menghasilkan pengembangan infrastruktur lokal untuk memproses ore yang diekstraksi, sehingga meningkatkan permintaan ore dalam negeri, dengan menghentikan ekspor ke pasar luar negeri.
Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia diprediksi akan memproduksi sekitar 1,2 juta ton nikel pada 2022 atau setara dengan 37,5 persen dari total produksi global. Indonesia juga merupakan produsen stainless steel terbesar kedua di dunia setelah China. Dalam hal cadangan nikel terbukti, Indonesia memiliki pangsa sebesar 22 persen atau setara dengan 21 juta ton nikel metal, dan diprediksi akan tetap menjadi penyumbang terbesar pasokan bijih nikel dan nikel jadi di dunia dengan perkiraan pangsa pasar mencapai 38 persen pada 2024.
Â
Advertisement
Industri Nikel Tumbuh Pesat
Industri nikel merupakan salah satu sektor yang tumbuh pesat di Indonesia. Produk nikel saat ini mengalami permintaan yang sangat tinggi, terutama dalam bentuk feronikel dan NPI (nickel pig iron).Â
Indonesia juga mengekspor Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi nickel sulphate, bahan utama pembuatan baterai mobil listrik (electric vehicle/EV). Dalam perkembangannya, sektor nikel Indonesia diperkirakan akan meningkatkan kapasitas produksinya untuk memproduksi baterai EV di dalam negeri sehingga dapat memberikan peningkatan permintaan nikel domestik di Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses IPO ini. Dengan dukungan lebih dari 9 ribu investor, kami berkomitmen untuk mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan dan terus meningkatkan kinerja perusahaan," kata Direktur Utama Hillcon, Hersan Qiu.
Hillcon optimistis perusahaan dapat menjadi perusahaan jasa pertambangan nikel terdepan dan turut berkontribusi dalam pengembangan industri nikel di Indonesia.
Â