Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan usaha Rp 13,54 triliun pada 2022, meningkat 17,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,53 triliun.
Mengutip laporan keuangan Adhi Karya, ditulis Sabtu (4/3/023), Beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 11,75 triliun atau meningkat 20,26 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun.
Baca Juga
Dengan demikian, laba bruto Adhi Karya naik tipis 2,28 persen menjadi Rp 1,79 triliun pada 2022 dari Rp 1,75 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan penurunan laba usaha 5,35 persen menjadi Rp 1,06 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,12 triliun.
Advertisement
Hingga akhir 2022, Adhi Karya mengantongi laba bersih sebesar Rp 81,24 miliar. Laba perseroan melonjak 47,22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 55,18 miliar
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 39,98 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 39,90 triliun. Kemudian, liabilitas ADHI Rp 31,16 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,24 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 8,82 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 5,65 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023, saham ADHI menguat 0,89 persen ke posisi Rp 454 per saham. Saham ADHI dibuka naik dua poin ke posisi Rp 452 per saham. Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 462 dan terendah Rp 450 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.371 kali dengan volume perdagangan saham 64.588 saham. Nilai transaksi Rp 2,9 miliar.
Adhi Karya Garap Proyek Jalan Tol di IKN, Ditargetkan Rampung 2024
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi (KSO) bersama Hutama Karya dan Brantas Abipraya membangun jalan tol seksi 3A Karangjoang - KKT Kariangau, Kalimantan Timur.
Pembangunan jalan tol sepanjang 13,4 Km ditargetkan selesai pada pertengahan 2024. Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi menyampaikan pada saat ini pekerjaan masih dalam tahap pembebasan lahan.
"Saat ini masih pembebasan lahan, kami berupaya semaksimal mungkin agar proses pembangunan yang masuk kedalam porsi Adhi Karyadapat selesai tepat waktu dengan hasil yang baik,” kata Enthus dalam keterangan resmi, Jumat (24/2/2023).
Jalan tol akses 3A ini ke depan merupakan penghubung utama ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Maka dari itu diharapkan Masyarakat juga dapat mendukung dan mensupport segala kegiatan dan aktifitas yang ada di lapangan. Diharapkan, nantinya jarak tempuh dari Bandara sampai IKN itu maksimum hanya setengah jam.
"Visi smart forest city harus menjadi panduan dan orientasi dalam bekerja. Jadi hati-hati, harus seminimal mungkin menebang pohon dan mengupas tebing. Justru kita manfaatkan pohon dan tebing yang ada untuk landscape view kawasan yang bagus,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Sebelumnya, menjadi salah satu anggota konsorsium BUMN dalam pembangunan jalan Tol Akses Patimban yang juga ditargetkan rampung pada 2024.
Jalan tol akses Patimban adalah jalan tol yang akan menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang. Jalan tol tersebut memiliki total panjang 37,05 Km, dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.
Advertisement
Adhi Karya Bidik Kontrak Baru Tumbuh hingga 15 Persen pada 2023
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 23,7 triliun (di luar pajak) sepanjang 2022. Raihan itu tumbuh 57 persen dibandingkan perolehan kontrak baru selama 2021 sebesar Rp 15,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Farid Budiyanto menjabarkan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama 2022, meliputi lini bisnis Engineering & Construction sebesar 88 persen, properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak Adhi Karya terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 38 persen, gedung sebesar 19 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, SPAM dan bendungan sebesar 43 persen.
"Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 27 persen, BUMN sebesar 9 persen, Swasta dan lainnya sebesar 64 persen,” ungkap Farid dalam keterangan resmi, Kamis (26/1/2023).
Beberapa tambahan kontrak baru yang didapatkan Adhi Karya pada Desember 2022 di antaranya berupa hunian tetap di Sulawesi Tenggara, Hunian Khusus Pejuang Timor Timur, dan Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta. Untuk tahun ini, Adhi Karya mengincar pertumbuhan kontrak baru sebesar 10 persen-15 persen dari realisasi kontrak baru 2022.
"Perolehan kontrak tersebut ditargetkan diperoleh dari proyek pembangunan infrastruktur jalan tol, pengelolaan air dan limbah, serta proyek infrastruktur lainnya dengan sumber dana baik dari Pemerintah, BUMN, maupun swasta,” tutup Farid.
Garap Tol Patimban
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menjadi salah satu anggota konsorsium BUMN dalam pembangunan jalan Tol Akses Patimban. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Akses Patimban di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa, 24 Januari 2023.
Direktur Utama Adhi Karya, Enthus Asnawi menyatakan, pembangunan akses Tol Patimban ini adalah akses penghubung, baik untuk jalur alternatif pergerakan masyarakat maupun keperluan mobilitas logistik barang.
"Selain itu, jalan tol Akses Patimban yang akan meningkatkan konektivitas Pelabuhan Patimban sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2024," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (25/1/2023).
Penandatanganan PPJT Jalan Tol Akses Patimban dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dan Direktur Utama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Konsorsium PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) Victor Nazarenko Mahandre.
Sementara itu untuk penandatanganan dua perjanjian lainnya, yaitu Perjanjian Penjaminan dilakukan oleh Direktur Utama PT Penjaminan dan Infrastruktur (PII) Muhammad Wahid Sutopo dan Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre serta Perjanjian Regres dilakukan oleh Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo.
Jalan Tol Akses Patimban adalah jalan tol yang akan menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang. Jalan Tol ini memiliki total panjang 37,05 Km, dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.
Advertisement