Liputan6.com, Jakarta - Emiten infrastruktur Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui anak usahanya PT Portco Infranusantara (PORTCO) resmi menyelesaikan divestasi saham PT Intisentosa Alambahtera (ISAB) pada 10 Maret 2023.
Sekretaris Perusahaan Nusantara Infrastructure Dahlia Evawani menuturkan, PT Portco Infranusantara menjual saham kepada PT LDC Indonesia (LDCI) sebanyak 60.174 saham atau mewakili 39 persen saham yang ditempatkan dan disetor dalam ISAB.
Baca Juga
"PORTCO adalah adalah pemilik dan pemegang 60.174 lembar saham atau sebesar 39 persen saham dalam ISAB yang merupakan pemegang konsesi dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) untuk pembangunan dan pengoperasian terminal kargo kering dan basah di Pelabuhan Panjang, Lampung, dengan menggunakan dan mengelola lahan tambahan untuk pelayanan penyimpanan tangki," tulis Dahlia dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/3/2023).
Advertisement
Adapun, nilai transaksi yang dibayarkan oleh LDCI kepada PORTCO sebesar Rp 87,95 miliar atau setara dengan USD 5,7 juta, tunduk pada syarat-syarat sebagaimana diatur dalam akta pengalihan saham.
Pada tanggal yang sama, ISAB telah melakukan pembayaran kembali secara penuh atas pinjaman pemegang saham kepada PORTCO senilai Rp 34,38 miliar atau setara dengan USD 2,22 juta.
Dengan demikian, dari transaksi tersebut Nusantara Infrastructure berhasil mendapatkan dana sebanyak Rp 122,33 miliar atau setara USD 7,9 juta.
"Perseroan yakin bahwa pelaksanaan transaksi tidak akan memberikan dampak negatif yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan secara material, karena hingga saat ini Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan operasional perseroan," pungkasnya.
Nusantara Infrastructure Siapkan Belanja Modal hingga Rp 1,6 Triliun pada 2023
Sebelumnya, emiten pengelola jalan tol milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,6 Triliun pada 2023.
Head of Corporate Communication & CSR Indah D.P. Pertiwi menuturkan, pihaknya menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,6 triliun pada 2023. Belanja modal tersebut berasal dari ekuitas sebesar 30 persen dan sisanya dari pendanaan (funding) sebesar 70 persen.
"META menganggarkan sekitar Rp 1,6 triliun untuk 2023 ini dengan persentase 70 persen funding dan 30 persen equity, yang sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan jalan tol," kata Indah saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (23/2/2023).
Dia bilang, saat ini Nusantara Infrastructure sedang dalam proses tender untuk proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR Elevated) Cikunir - Ulujami. Selain itu, untuk proyek sektor air dan energi, sementara ini masih dalam proses pengembangan.
"Saat ini (proyek JORR Elevated) secara konsorsium META bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) (ADHI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST)," kata dia.
Di sisi lain, Nusantara Infrastructure juga tengah mengkaji terkait peluang di Ibu Kota Negara (IKN) baru. "Namun, Perseroan secara aktif mencari berbagai peluang proyek sesuai dengan pilar bisnisnya di tiga sektor utama yaitu jalan tol, pengelolaan air bersih dan energi terbarukan," ujar dia.
Advertisement
Nusantara Infrastructure Lepas Saham Anak Usaha di Pelabuhan
Sebelumnya, emiten pengelola jalan tol milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melepas kepemilikan saham alias divestasi melalui anak usahanya yang bergerak di bidang bisnis pelabuhan PT Portco Infranusantara.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (11/2/2023) PT Portco Infranusantara meneken penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT LDC Indonesia yang menjadi pembeli.
Penandatanganan ini ditujukan untuk rencana penjualan 60.174 saham atau mewakili 39 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor Portco dalam PT Intisentosa Alambahtera.
Sebagaimana diketahui, Portco merupakan perusahaan induk dan pemegang saham untuk seluruh unit usaha kepelabuhan di Nusantara Infrastructure.
Perusahaan tersebut memiliki 39 persen saham Intisentosa Alambahtera selaku pemegang konsensi dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dalam pembangunan dan pengoperasian terminal kargo kering dan basah di Pelabuhan Panjang, Lampung.
Selain itu, Intisentosa Alambahtera turut menggunakan dan mengelola lahan tambahan untuk pelayanan penyimpanan tangki.
“Nilai transaksi yang harus dibayar oleh LDC kepada Portco untuk transaksi ini adalah sebesar USD 5,7 juta, tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan pada perjanjian jual-beli saham bersyarat,” tulis Sekretaris Perusahaan Nusantara Infrastructure, Dahlia Evawani, ditulis Jumat (10/2/2023).
Melalui aksi tersebut, transaksi penjualan saham Portco terhadap LDC setara dengan Rp 86,53 miliar (asumsi kurs Rp 15.182 per dolar AS).
"Perseroan yakin bahwa pelaksanaan transaksi tidak akan memberikan dampak negatif yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan secara material, karena hingga saat ini Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan operasional Perseroan," kata dia.