Trisula International Tebar Dividen 2022 Rp 20,23 Miliar

PT Trisula International Tbk (TRIS) memutuskan membagikan dividen 2022 sebesar 31 persen dari laba bersih.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Apr 2023, 18:54 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 18:54 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trisula International Tbk (TRIS), Senin, 10 April 2023. (Foto: Istimewa)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trisula International Tbk (TRIS), Senin, 10 April 2023. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Trisula International Tbk (TRIS), emiten integrated apparel provider di bidang tekstil dan garmen memutuskan membagikan Rp 20,23 miliar, atau 31 persen dari laba bersih 2022 sebagai dividen. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin, 10 April 2023. 

Direktur Utama Trisula International, Widjaya Djohan mengatakan, berkat kinerja positif pada 2022, jumlah dividen yang dibagikan tahun ini naik 268 persen dibandingkan dividen yang dibagikan Trisula International 2021 yang sebesar Rp 5,5 miliar.

"Kami bersyukur TRIS bisa membukukan kinerja yang sangat baik di tahun 2022, sehingga dapat membagikan dividen dengan jumlah yang meningkat signifikan dibandingkan dividen tahun sebelumnya. Kami tentu saja sangat senang dengan kinerja yang sangat baik ini. Namun demikian, kita harus tetap waspada karena tantangan gejolak ekonomi di level global yang masih ada, terutama karena Perang Rusia-Ukraina yang belum juga berakhir,” kata Widjaya dalam keterangan resminya, Senin (1/4/2023).

Tahun lalu, penjualan TRIS di pasar ekspor mencapai Rp 1 trilliun, melonjak 53 persen yoy. Total penjualan TRIS tercatat sebesar Rp 1,50 trilliun, naik 36 persen yoy dibandingkan Rp 1,10 triliun pada 2021.

Laba bersih perseroan di tahun 2022 melejit hingga 258 persen yoy, dari Rp 18,02 miliar menjadi Rp 54,52 miliar. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 34,16 miliar, melonjak dari Rp 4,67 miliar pada tahun 2021. 

Sebagai perusahaan yang khusus bergerak di industri garmen dan perdagangan ritel, TRIS memiliki pelanggan internasional sejumlah korporasi besar di berbagai bidang, seperti penerbangan, kesehatan, dan perhotelan yang mempercayakan pengadaan seragamnya kepada perseroan. Selain itu, TRIS juga memasok berbagai produk garmen untuk sejumlah merek internasional.

Dengan demikian, meredanya pandemi Covid-19 sehingga beberapa negara, terutama Jepang dan China yang telah mencabut pembatasan mobilitas sosial, diyakini akan membuat ekonomi global kembali bergulir dengan lebih dinamis. 

Perseroan berharap akan dapat meraih pendapatan yang lebih tinggi di tahun ini, karena 67 persen dari produk TRIS dijual ke luar negeri. Negara-negara tujuan ekspor TRIS adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang. 

 

Kinerja Keuangan 2022

Produk garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) (Dok: PT Trisula International Tbk)
Produk garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) (Dok: PT Trisula International Tbk)

Sebelumnya, PT Trisula International Tbk (TRIS) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Emiten ini membukukan penjualan neto Rp 1,49 triliun pada 2022, meningkat 36,69 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,09 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Trisula International, Senin (20/3/023), beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai Rp 1,16 triliun atau meningkat 33,30 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 871,20 miliar.

Dengan demikian, laba bruto Trisula International melesat 48,21 persen menjadi Rp 336,67 miliar pada 2022 dari Rp 227,15 miliar pada 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba usaha 144,64 persen menjadi Rp 107,08 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 43,77 miliar. 

Hingga akhir 2022, Trisula International mengantongi laba bersih sebesar Rp 34,16 miliar. Laba bersih perseroan melonjak 631,47 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,67 miliar

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 1,17 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 1,06 triliun. Kemudian, liabilitas TRIS Rp 465,78 miliar hingga akhir 2022 meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 402,10 miliar.

Sedangkan, ekuitas Trisula International tercatat sebesar Rp 712,02 miliar hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 658,63 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 20 Maret 2023 sesi pertama, saham TRIS melonjak 2,75 persen ke posisi Rp 224 per saham. Saham TRIS dibuka naik dua poin ke posisi Rp 220 per saham. Saham TRIS berada di level tertinggi Rp 234 dan terendah Rp 220 per saham. Total frekuensi perdagangan 385 kali dengan volume perdagangan 12.190 saham. Nilai transaksi Rp 273 juta.

Perseroan berharap akan dapat meraih pendapatan yang lebih tinggi di tahun ini, karena 67 persen dari produk TRIS dijual ke luar negeri. Negara-negara tujuan ekspor TRIS adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang. 

 

Prediksi Kinerja Keuangan 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Trisula International Tbk (TRIS) optimistis penjualan 2022 tumbuh di atas 30 persen. Adapun untuk perolehan laba bersih 2022, Perseroan memperkirakan akan dapat tumbuh di atas 25 persen.

Optimisme tersebut didukung oleh kinerja Perseroan yang terus tumbuh positif hingga menjelang penghujung tahun ini.

"Melihat perkembangan penjualan hingga akhir tahun 2022 ini, kami optimis raihan penjualan dan laba bersih tahun ini akan tumbuh positif, dengan tingkat pertumbuhan yang tidak akan berbeda jauh dari apa yang sudah kita raih hingga akhir September,” kata Direktur Utama Trisula International, Widjaya Djohan dalam keterangan resmi, selasa (10/1/2023).

Pada kuartal III 2022, Perseroan mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 27,91 miliar, meningkat secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,04 miliar.

Sementara itu, penjualan Perseroan tercatat naik 35 persen YoY menjadi Rp 1,04 triliun dari Rp 770,85 miliar.  Kinerja positif Perseroan tersebut didukung permintaan pasar ekspor yang terus meningkat sejak awal tahun seiring kembali normalnya logistik dan rantai pasok setelah pandemi.

Hingga kuartal III 2022, TRIS meraih pendapatan ekspor sebesar Rp 711,92 miliar atau naik sebesar 45 persen YoY. Kontribusi penjualan ekspor tersebut mencapai 68 persen terhadap total pendapatan Perseroan. Adapun penjualan di pasar domestik mencapai Rp 332,49 miliar atau naik 19 persen YoY.

Pelanggan Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Adanya pelanggan-pelanggan loyal di pasar ekspor membuat TRIS memiliki posisi yang kokoh di kalangan eksportir tekstil dan garmen.

Pelanggan TRIS di pasar internasional yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang adalah sejumlah korporasi besar di berbagai bidang, seperti penerbangan, kesehatan, dan perhotelan yang mempercayakan pengadaan seragamnya kepada Perseroan.

Selain itu, TRIS juga memasok berbagai produk garmen untuk sejumlah merek internasional. Selain pasar ekspor, perseroan juga terus meningkatkan penjualan domestik melalui pemasaran offline dan online.  Untuk penjualan online, dilakukan melalui berbagai marketplace termasuk Yukshopping.com, e-commerce yang memasarkan produk-produk Trisula Group seperti pakaian, kain, dan furnitur.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya