Liputan6.com, Jakarta - Emiten energi terintegrasi berkelanjutan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar USD 6,9 juta. Dividen tersebut setara dengan USD 0,00085 per lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Selasa (13/6/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 8 Juni 2023.
Baca Juga
Sementara itu, sepanjang 2022, TBS Energi Utama berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 635,8 juta meningkat 34,7 persen dibanding 2021. Selain itu, perseroan juga berhasil mencetak laba bersih sebesar USD 93,9 juta meningkat 43,1 persen dari tahun sebelumnya.
Advertisement
Jadwal
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 16 Juni 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 19 Juni 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 20 Juni 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 21 Juni 2023
- Recording date: 20 Juni 2023
- Pembayaran dividen: 12 Juli 2023
- Â
Sebelumnya, emiten energi terintegrasi berkelanjutan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar USD 6,9 juta atau Rp 102,72 miliar (asumsi kurs Rp 14.888 per dolar AS). Dividen tersebut setara dengan USD 0,8 sen.
SVP Corporate Secretary TBS Energi Utama Nafi Achmad Sentausa menuturkan, pihaknya akan membagikan dividen sebesar USD 6,9 juta untuk tahun buku 2022.
"Kami membagikan dividen sebesar USD 0,8 sen," kata Nafi dalam paparan publik, Kamis, 8 Juni 2023.
Sepanjang 2022, TBS Energi Utama berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 635,8 juta meningkat 34,7 persen dibanding 2021. Selain itu, perseroan juga berhasil mencetak laba bersih sebesar USD 93,9 juta meningkat 43,1 persen dari tahun sebelumnya.
Perkuat Pertumbuhan Bisnis
Dengan modal positif tersebut, perseroan akan terus memperkuat pertumbuhan bisnis di proyek energi terbarukan dan pembangunan ekosistem kendaraan kendaraan listrik.
"Komitmen kuat kami untuk bertransformasi menuju energi hijau terlihat melalui roadmap strategi yang jelas dan eksekusi atas diversifikasi pengembangan usaha menuju investasi yang ramah lingkungan. Selain performa kinerja keuangan yang terus bertumbuh, kami juga melakukan sejumlah langkah untuk terus memperkuat Good Corporate Governance (GCG) kami menjadi lebih baik untuk mensukseskan langkah mencapai transformasi menuju Towards a Better Society 2030," kata Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina.
Juli Oktarina mengatakan, sejumlah pencapaian penting perseroan pada 2022, antar lain keberhasilan perseroan mencatatkan kinerja keuangan yang positif, kemajuan proyek bisnis energi hijau, keberhasilan diversifikasi sumber pembiayaan melalui penerbitan obligasi di pasar modal yang prosesnya dilaksanakan sejak 2022 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada awal 2023, serta peluncuran komitmen Towards a Better Society (TBS2030).
"Sepanjang 2022, TBS kembali berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif dan solid. Harga batu bara yang kuat di pasar global merupakan katalis positif bagi kinerja perseroan. Pendapatan tersebut memperkuat posisi perseroan untuk melanjutkan proses transformasi menuju perusahaan energi berkelanjutan dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik," kata dia.
Ia juga turut mengatakan keberhasilan perseroan dalam penerbitan obligasi yang telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada awal 2023 dengan nilai nominal sebesar Rp500.000.000.000 atau Rp 500 miliar menjadi salah satu proyeksi dari kepercayaan positif di pasar, baik institusi maupun individu pada perseroan.
Â
Advertisement
Pendanaan Proyek Energi Terbarukan
Di samping itu, Nafi Achmad Sentausa menambahkan, perseroan telah menerapkan kebijakan dan strategi daur ulang pendapatan dari bisnis batu bara untuk mendanai proyek-proyek energi terbarukan ke depan. sejalan dengan transformasi menuju bisnis hijau.
"Pada 2022, kami berhasil meraih sejumlah pencapaian positif di proyek renewables Pada proyek pembangunan Mini Hydro di Lampung telah mencapai 30 persen, dan di tahun ini kami juga meninjau rencana pembangunan proyek wind power di Nusa Tenggara Timur serta rencana pembangunan proyek floating solar di Batam, serta beberapa alternatif pengembangan proyek energi terbarukan lainnya, sehingga target 100 MW installed capacity di 2025 masih dalam jalur yang tepat," ujarnya.
Nafi bilang, tahun ini, perseroan melalui joint venture bersama GoTo Electrum, akan melakukan rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik di dalam negeri.
"Dengan pencapaian 6 juta kilometer per Januari 2023 kemarin, kami telah menerima banyak data dan masukan bagi produk motor listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia. Sehingga kami sangat optimis dapat menghadirkan produk yang memang benar-benar dibutuhkan," ujar dia.
Â
Â