Transaksi Saham GEMS Sentuh Rp 2,7 Triliun di Pasar Negosiasi

Saham GEMS ditransaksikan satu kali dengan harga Rp 6.500 per saham di pasar negosiasi pada Senin, 21 Agustus 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Agu 2023, 22:05 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 22:03 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Transaksi saham cukup signifikan mencapai Rp 12,7 triliun pada perdagangan Senin (21/8/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham cukup signifikan mencapai Rp 12,7 triliun pada perdagangan Senin (21/8/2023). Hal ini seiring saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) signifikan di pasar negosiasi.

Dikutip dari data RTI, transaksi saham GEMS mencapai Rp 2,7 triliun di pasar negosiasi. Saham GEMS ditransaksikan satu kali dengan harga Rp 6.500 per saham. Saham GEMS mencatat volume perdagangan 4.111.841 lot saham.

Di pasar regular, saham GEMS melemah 0,74 persen ke posisi Rp 6.700 per saham. Saham GEMS dibuka stagnan di posisi Rp 6.750 per saham. Saham GEMS berada di level tertinggi Rp 6.925 dan terendah Rp 6.675 per saham. Total frekuensi perdagangan 198 kali dengan volume perdagangan 4.113.088 lot saham. Nilai transaksi Rp 2,7 triliun.

Di sisi lain, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,09 persen ke posisi 6.866,03. Indeks LQ45 melemah 0,31 persen ke posisi 953,74. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.890,27 dan terendah 6.860,52. Sebanyak 312 saham melemah sehingga menekan IHSG. 218 saham menguat dan 218 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.296.116 kali dengan volume perdagangan 30,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,7 triliun.

Mayoritas sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham energi melonjak 1,95 persen, dan catat penguatan terbesar. Selanjutnya sektor saham basic mendaki 0,78 persen, sektor saham industri mendaki 0,36 persen, sektor saham nonsiklikal melejit 0,24 persen dan sektor saham siklikal bertambah 0,30 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan terpangkas 0,55 persen, sektor saham keuangan susut 0,51 persen, sektor saham properti melemah 0,89 persen. Kemudian sektor saham teknologi merosot 0,31 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,56 persen dan sektor saham transportasi susut 0,69 persen.

Kinerja 2022

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, Golden Energy Mines berhasil membukukan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan, Senin (13/3/2023), Golden Energy Mines membukukan pendapatan sebesar USD 2,92 miliar atau sekitar Rp 45,27 triliun (kurs Rp 15.502,55 per USD). Pendapatan itu naik 84,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,56 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban pendapatan sebesar USD 1,61 miliar dari sebelumnya USD 829,19 juta pada 2021.

Dengan begitu, perseroan membukukan laba bruto sebesar USD 1,31 miliar, masih naik 41,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 756,76 juta. Sepanjang tahun lalu, Golden Energy Mines membukukan laba usaha sebesar USD 916,81 juta, naik dua kali lipat atau 94,56 persen dari USD 471,22 juta pada 2021.

 

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Pada periode yang sama, pendapatan keuangan tercatat sebesar USD 2,4 juta, beban keuangan USD 8,28 juta, beban keuangan lainnya USD 5,62 juta, beban administrasi bank USD 542.497, kerugian selisih kurs USD 6,75 juta, dan pendapatan lain-lain USD 677.082. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 695,91 juta atau sekitar Rp 10,79 triliun.

Laba ini naik 96,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 354,02 juta. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 680,37 juta, atau sekitar Rp 10,55 triliun. Laba ini naik 95,51 persen dari USD 348 juta pada 2021.

Sehingga laba per saham dasar menjadi USD 0,12 dari sebelumnya USD 0,06. Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar USD 1,13 miliar, naik dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar USD 829,03 juta. Liabilitas naik tipis menjadi USD 570,84 juta dari USD 512,7 juta pada Desember 2021. Sedangkan ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi USD 558,24 juta dari sebelumnya USD 316,32 juta.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya