Liputan6.com, Jakarta - Forbes telah merilis daftar terbaru 50 orang terkaya di Indonesia pada 2023. Tercatat, harta gabungan orang terkaya Indonesia 2023 menembus rekor USD 252 miliar, naik 40% dari USD 180 miliar pada tahun lalu.
Berdasarkan data Forbes, separuh orang terkaya dalam daftar tersebut menjadi lebih kaya dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun Hartono bersaudara, yaitu R. Budi & Michael Hartono masih berada di puncak orang terkaya di Indonesia
Baca Juga
Menarik untuk diketahui, Liputan6.com akan mengulas kinerja saham emiten dari tiga orang paling kaya versi Forbes dari berbagai sumber, Jumat (8/12/2023).Â
Advertisement
1. R. Budi & Michael HartonoÂ
Hartono bersaudara memiliki harta kekayaan senilai USD 48 miliar. Selain itu, R. Budi & Michael Hartono pun memiliki beberapa emiten, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Supra Boga Lestari (RANC), dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI).Â
Adapun kinerja harga saham dari emiten milik Hartono bersaudara pun bergerak variatif, ada yang berada di zona hijau ada juga yang bergerak di zona merah. Salah satunya, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami koreksi 0,85 persen ke level Rp 8.750 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Desember 2023.
Bahkan, harga saham BBCA juga terkoreksi 2,23 persen dalam seminggu terakhir dan turun 0,85 persen dalam sebulan terakhir. Akan tetapi, harga saham BBCA menguat 2,34 persen secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun.
Kemudian, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) harga sahamnya stagnan di level Rp 905 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, (8/12/2023).Â
Harga saham TOWR terkoreksi 3,72 persen dalam seminggu terakhir dan turun 3,21 persen dalam sebulan terakhir. Bahkan, harga saham TOWR merosot 17,73 persen secara YtD atau sejak awal tahun.
Â
Harga Saham RANC dan BELI
Selanjutnya, harga saham PT Supra Boga Lestari (RANC) juga ditutup stagnan di level Rp 690 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, (8/12/2023).Â
Namun, harga saham RANC juga menguat 2,22 persen dalam seminggu terakhir dan naik 13,11 persen dalam sebulan terakhir. Sedangkan, harga saham RANC turun 15,34 persen secara YtD atau sejak awal tahun.
Tak hanya itu, harga saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) mengalami koreksi 0,42 persen ke level Rp 478 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, (8/12/2023).Â
Bahkan, harga saham BELI juga terkoreksi 0,42 persen dalam seminggu terakhir dan naik 1,27 persen dalam sebulan terakhir. Akan tetapi, harga saham BELI menguat 1,70 persen secara YtD atau sejak awal tahun.
Advertisement
2.Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu memiliki harta kekayaan senilai USD 43,7 miliar berkat bisnis dari sektor usaha terdiversifikasi, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).Â
Adapun kinerja harga saham dari emiten milik Prajogo Pangestu tergolong variatif. Misalnya, harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ditutup naik 8,05 persen ke posisi Rp 4.700 per saham. Secara year to date, saham TPIA melambung 82,88 persen.Â
Harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ditutup naik 9,38 persen ke posisi Rp 1.750 per saham pada 8 Desember 2023. Sedangkan secara year to date (ytd), saham BRPT melesat 131,79 persen.Â
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) harga sahamnya ditutup naik 9,92 persen ke posisi Rp 10.800 per saham pada 8 Desember 2023. Sedangkan selama enam bulan terakhir, saham CUAN melesat 1127,27 persen.Â
Kemudian, harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ditutup naik 3,87 persen ke posisi Rp 8.050 per saham pada 8 Desember 2023. Sedangkan selama sebulan terakhir, saham BREN melesat 54,07 persen.Â
3. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong memiliki harta kekayaan senilai USD 27,2 miliar. Orang terkaya yang satu ini memiliki sejumlah emiten, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Samindo Resources Tbk (MYOH), dan PT Voksel Electric Tbk (VOKS).Â
Adapun kinerja harga saham dari emiten milik Low Tuck Kwong ini beragam. Misalnya, harga saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ditutup stagnan di posisi Rp 19.000 per saham. Secara year to date, saham BYAN terkoreksi 9,52 persen.Â
Sedangkan, harga saham PT Samindo Resources Tbk (MYOH) ditutup naik 0,62 persen ke posisi Rp 1.630 per saham pada 8 Desember 2023. Sedangkan secara year to date (ytd), saham MYOH naik 2,52 persen.Â
Kemudian, harga saham PT Voksel Electric Tbk (VOKS) ditutup turun 0,51 persen ke posisi Rp 196 per saham pada 8 Desember 2023. Sedangkan secara year to date (ytd), saham VOKS melesat 41,01 persen.Â
Â
Advertisement