Liputan6.com, Jakarta - Sejumah saham terafiliasi Hermanto Tanoko kompak menguat pada perdagangan usai libur Natal 2023. Lompatnya harga saham crazy rich Surabaya tersebut menyusul kabar ekspansi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) akhir 2023.
"PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dengan salah satu brand CLEO telah beroperasi di IKN pada akhir tahun 2023!!!" mengutip laman instagram Tancorp @tancorp.id, Kamis (28/12/2023).
Baca Juga
Pabrik perseroan di IKN berlokasi di Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, hanya sekitar 40 menit dari Titik Nol IKN. Emiten milik Hermanto Tanoko ini telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) yang berasal dari fasilitas kredit sebesar Rp 300 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Advertisement
Dari fasilitas kredit tersebut, sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 200 miliar berbentuk pinjaman berjangka akan digunakan untuk membiayai kegiatan ekspansi. Termasuk penambahan pabrik baru, pengembangan pabrik, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi, otomatisasi, serta perluasan jaringan distribusi.
"Sampai akhir 2024, Tanobel akan membangun tiga pabrik baru yang berlokasi di Palu, Pontianak dan Pekanbaru. Ini merupakan langkah strategis perseroan untuk meratakan supply chain distribusi di luar wilayah Pulau Jawa sehingga dapat mempercepat pertumbuhan CLEO di seluruh Nusantara," lanjut unggahan @tancorp.id.
Saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) naik 9,38 persen pada Rabu, 27 Desember 2023. Penguatan berlanjut pada Kamis, 28 Desember 2023 dengan saham CLEO ditutup naik 2,86 persen ke posisi 720. Dalam sepekan, saham CLEO naik 11,63 persen. Dalam satu tahun terakhir saham CLEO naik 15,20 persen.
Saham PEVE hingga RISE
Kinerja saham terafiliasi Hermanto Tanoko lainnya yakni PT Penta Valent Tbk (PEVE), naik 0,61 persen ke posisi 166 pada Kamis 28 Desember 2023. Dalam sepekan, harga saham PEVE naik 1,84 persen. Harga tersebut telah naik 11,41 persen dari harga IPO yang dipatok 149 per saham. Saham PEVE baru tercatat di Bursa pada 14 Januari 2023 Saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), naik 9 persen ke posisi 545.
Sebelumnya, saham AVIA sempat nak 17,37 persen pada Rabu. Dalam sepekan, harga saham AVIA naik 21,65 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, saham AVIA susut 29,22 persen.
Saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) turun 1,9 persen ke posisi 412 pada hari ini, setelah naik 13,51 persen pada Rabu. Dalam sepekan, saha DEPO naik 11,96 persen. Namun, dalam satu tahun terakhir, saham DEPO terkoreksi 14,52 persen.
Selanjutnya saham PT Mega Perintis Tbk (ZONE), turun 2,68 persen ke posisi 1.090, setelah naik tipis 0,45 persen pada Rabu. Dalam sepekan, saham ZONE masih terkoreksi 3,11 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham ZONE turun 7,23 persen.
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), naik 6,32 persen ke posisi 185, melanjutkan penguatan 0,83 persen pada Rabu. Saham CAKK naik 13,50 persen dalam sepekan. Namun dalam satu tahun terakhir, saham CAKK turun 18,86 persen.
Di antara lainnya, saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) yang tampaknya paling loyo. Saham RISE ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 980, setelah turun 1,01 pada Rabu. Dalam sepekan, saham RISE terkoreksi 1,01 persen. Menariknya, dalam satu tahun terakhir harga saham RISE masih naik 4,26 persen saat saham Tancorp lainnya terkoreksi pada periode yang sama.
Advertisement
Emiten Avia Avian Milik Hermanto Tanoko Kantongi Restu Buyback Saham Rp 1 Triliun
Sebelumnya diberitakan, PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengantongi restu pemegang saham atas pembelian kembali saham atau buyback saham dengan jumlah maksimal saham yang dibeli kembali sebanyak 1,425 miliar lembar saham atau sekitar 2,3 persen dari jumlah modal disetor dan ditempatkan Perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/12/2023), keputusan tersebut telah sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 7 Desember 2023. Alhasil, Avia Avian mengalokasikan dana maksimal sebesar Rp 1 triliun untuk melakukan aksi korporasi berupa buyback saham.
"Alokasi dana Rp 1 triliun termasuk biaya transaksi, biaya perdagangan, dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham Perseroan, yang akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak pembelian kembali saham Perseroan disetujui oleh Rapat," kata Manajemen Perseroan.
Adapun buyback saham tersebut akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengumumkan rencana pembelian kembali saham perseroan atau buyback saham dengan jumlah maksimal saham yang dibeli kembali sebanyak 1,425 miliar lembar saham atau sekitar 2,3 persen dari jumlah modal disetor dan ditempatkan Perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), AVIA menyiapkan dana pembelian kembali atau buyback saham sebesar Rp 1 triliun.
Buyback akan dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya aksi korporasi tersebut oleh pemegang saham Avia Avianatau pada rentang waktu 8 Desember 2023 hingga 7 Juni 2025.
Pertimbangan Buyback Saham
Head Of Investor Relations Avian Brands, Andreas Timothy Hadikrisno mengatakan pertimbangan utama AVIA dalam melakukan buyback saham adalah untuk menciptakan fleksibilitas yang memungkinkan AVIA memiliki mekanisme untuk menjaga kewajaran dan stabilitas harga saham AVIA.
Jika menurut manajemen Avia harga saham AVIA tidak mencerminkan kondisi nilai, kinerja, dan fundamental AVIA yang sebenarnya.
"Manajemen AVIA memandang pada saat ini harga saham AVIA belum mencerminkan nilai, kinerja, dan fundamental yang sebenarnya dari AVIA sebagai pemimpin pasar dalam industri cat dekoratif di Indonesia yang memiliki kinerja dan fundamental keuangan yang kokoh, antara lain dengan memperhatikan tingkat Price Earning Ratio (PER) AVIA,” kata Andreas dalam siaran pers Selasa, 31 Oktober 2023.
Saat ini dengan harga saham AVIA yang berkisar di Rp 500 mencerminkan PER di bawah 20 kali, telah mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan historis PER AVIA dalam kurun 1,5 tahun terakhir yang pernah mencapai lebih dari 35 kali.
“Demikian juga menurut pengamatan kami, apabila dibandingkan dengan rata-rata PER industri sejenis di wilayah regional Asia yang mencapai kisaran 30 kali sampai 50 kali,” ujar Andreas.
Advertisement
Pakai Dana Internal
Andreas menambahkan, pelaksanaan buyback saham ini juga diharapkan akan dapat lebih meningkatkan kepercayaan investor serta memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik bagi pemegang saham AVIA melalui peningkatan Laba Per Saham (Earning Per Share) AVIA.
AVIA juga akan menggunakan dana internal untuk membiayai aksi korporasi ini dan pelaksanaan buyback saham ini tidak akan mengganggu kegiatan usaha dan operasional AVIA, karena AVIA memiliki fundamental keuangan yang kuat serta memiliki modal kerja yang memadai untuk mendanai kegiatan usaha dan pertumbuhan AVIA di masa mendatang.
Rapat Umum Pemegang Saham untuk meminta persetujuan rencana korporasi ini akan dilakukan pada 7 Desember 2023, dan pemanggilan rapat akan dilaksanakan pada 15 November 2023.