Saham Emiten Prajogo Pangestu TPIA Keluar dari Indeks LQ45, Simak Penjelasan Bursa

Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan mengenai keluarnya saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dari konstituen indeks LQ45.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jan 2024, 18:21 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2024, 18:21 WIB
Saham Emiten Prajogo Pangestu TPIA Keluar dari Indeks LQ45, Simak Penjelasan Bursa
Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja merilis daftar terbaru penghuni indeks LQ45 yang akan efektif per 1 Februari 2024-31 Juli 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja merilis daftar terbaru penghuni indeks LQ45 yang akan efektif per 1 Februari 2024-31 Juli 2024.

Pada daftar tersebut, saham milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) harus rela tereliminasi. Saham TPIA keluar dari konstituen indeks LQ45 usai Bursa melakukan evaluasi mayor. Yakni evaluasi konstituen dan penyesuaian jumlah saham untuk indeks dilakukan pada Januari dan efektif pada Februari.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, keluarnya TPIA dari konstituen LQ45 itu merujuk pada parameter yang digunakan Bursa. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Selain itu, juga mengacu pada prosedur maupun manual yang sudah ditetapkan.

"Jadi bursa tidak pada posisi bisa memilih saham mana yang masuk ataupun tidak masuk," kata Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, ditulis Selasa (30/1/2024).

Sayangnya, Jeffrey enggan menjabarkan detil metodologi yang dimaksud. Dia berdalih, kerahasiaan metodologi dimaksudkan agar tidak ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja menyesuaikan untuk bisa masuk dalam konstituen LQ45. Namun, sebagai gambaran, Bursa memiliki parameter kuantitatif meliputi nilai likuiditas, frekuensi likuiditas, dan volume likuiditas.

Sementara parameter kualitatif mencakup rasio fundamental, termasuk histori emiten pernah mengalami pergerakan harga saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Bersama TPIA, Bursa mengeliminasi saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dari konstituen LQ45. Bersamaan dengan itu, terdapat empat emiten yang masuk indeks LQ45, antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).

Daftar Terbaru Saham Indeks LQ45, Ada PGEO hingga MTEL

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar penghuni baru yang masuk indeks LQ45 yang berlaku efektif 1 Februari 2024-31 Juli 2024.

BEI telah melakukan evaluasi mayor untuk indeks LQ45. Adapun evaluasi mayor merupakan evaluasi konstituen dan penyesuaian jumlah saham untuk indeks dilakukan pada Januari dan efektif pada Februari. Selain itu dilakukan pada Juli dan efektif pada Agustus.

Pada daftar terbaru indeks LQ45, ada empat saham yang baru masuk indeks LQ45. Saham itu antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).

Sedangkan empat saham yang keluar dari penghitungan indeks LQ45 antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

Berikut saham yang masuk indeks LQ45 yang efektif pada 1 Februari-31 Juli 2024:

1.PT Ace Hardware Tbk (ACES)

2.PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

3.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

4.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

5.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

6.PT Bank Jago Tbk (ARTO)

7.PT Astra International Tbk (ASII)

8.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

9.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

10.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

11.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

12.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

13.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

14.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

15.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

16. PT Charoen Pakphon Indonesia Tbk (CPIN)

17. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

18.PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA)

19.PT XL Axiata Tbk (EXCL)

20.PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Saham INKP-UNVR

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

21.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

22.PT Harum Energy Tbk (HRUM)

23.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

24.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

25.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

26.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP)

27.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

28.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

29.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

30.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

31.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

32.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

33.PT Medco Energi International Tbk (MEDC)

34.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

35.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

36.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

37.PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

38.PT Mitra Pack Tbk (PTMP)

39.PT Industri Farmasi Jamu dan Sido Muncul Tbk (SIDO)

40.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

41.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

42.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

43.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

44.PT United Tractors Tbk (UNTR)

45.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

IDX High Dividend BUMN

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar terbaru penghuni indeks IDX High Dividend 20 atau IDX HIDEV20. Indeks ini mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Sebelumnya, Bursa telah melakukan evaluasi mayor atas sejumlah indeks termasuk IDX HIDEV20. Evaluasi mayor ini bertujuan memilih saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya disertai dengan menyesuaikan jumlah saham untuk indeks dan atau bobot dari konstituen. Indeks IDX HIDEV20 ini efektif pada 5 Februari sampai dengan 4 Februari 2025.

Pada daftar terbaru, Bursa mengeliminasi tujuh saham antara lain, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), dan Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Bersamaan dengan itu, terdapat tujuh saham yang baru masuk IDX HIDEV20. Antara lain Barito Pacific Tbk (BRPT), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/1/2024), berikut daftar terbaru IDX HIDEV20:

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

4. PT Astra International Tbk (ASII)

5. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

7. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

8. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

9. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

10. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

11. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

12. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

13. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

14. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

15. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

16. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

17. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)

18. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

19. PT United Tractors Tbk (UNTR)

20. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya