Harga Melonjak, BEI Gembok Perdagangan Saham SURI

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) di pasar regular dan pasar tunai.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Feb 2024, 15:07 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 15:07 WIB
Harga Naik Signifikan, BEI Gembok Saham SURI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI). Penghentian sementara (suspensi) saham SURI lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SURI, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SURI pada perdagangan tanggal 6 Februari 2024,” mengutip pengumuman Bursa, Selasa (6/1/2024).

Penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham SURI dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SURI.

Melansir data RTI, saham SURI naik 24,32 persen ke posisi 690 pada Senin, 6 Februari 2024. Frekuensi perdagangan saham SURI sata itu tercatat sebanyak 9.920 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 51,85 juta lembar senilai Rp 33,01 miliar. Dalam sepekan, saham SURI naik 40,24 persen.

Harga saham SURI saat ini telah naik 305,88 persen dari harga IPO 170 per saham. Informasi saja, saham SURI resmi tercatat dan diperdagangkan di BEI pada 7 Desember 2023.

Sebelumnya, Maja Agung Latexindo melepas sebanyak-banyaknya 1.266.875.000 saham biasa atas nama, atau sebesar 20,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham. Dengan harga penawaran Rp 170 per lembar, perseroan mengantongi RP 215,36 miliar dari IPO.

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO saham ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 49,45 persen akan digunakan sebagai  belanja modal. Selain itu, sekitar 50,55 persen akan digunakan sebagai operational expenditure (opex). 

 

Maja Agung Latexindo Incar Pertumbuhan Pendapatan 30% Usai IPO

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) mengincar pertumbuhan pendapatan 30 persen usai menuntaskan prosesi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Ini mengingat, Maja Agung Latexindo berambisi untuk terus mengejar pasar internasional. 

Direktur Marketing Maja Agung Latexindo Engel Stefan menuturkan, pihaknya memiliki fokus pada pasar ekspor. Melihat kondisi ketidakpastian saat ini, Perseroan pun terus menatap ke depan agar bisa mengambil celah pasar ekspor, khususnya di Amerika. 

"Jadi geopolitik ini ya masih up and down, up and down kami secara perseroan masih melihat terus ke depan secara spesifik supaya ketidakpastian ini kami bisa ambil celahnya di market ekspor khususnya Amerika," kata Engel saat ditemui di BEI, Kamis (7/12/2023).

Alhasil, pendapatan diperkirakan tumbuh sekitar 30% pada 2024. Sedangkan, untuk tahun ini pendapatan diprediksi bisa mencapai Rp 100 miliar. Bahkan, ia juga berharap hingga 2028, pendapatan SURI bisa terus mengalami peningkatan. 

Di samping itu, Maja Agung Latexindo juga mengincar pasar Eropa. Akan tetapi, untuk menuju ke pasar tersebut harus melalui beberapa tahapan, salah satunya mengikuti standarisasi yang telah ditetapkan di Eropa Barat dan Eropa Timur. Ini mengingat, keduanya memiliki standar yang berbeda. 

Dia bilang, pihaknya akan selalu melihat perkembangan setiap kebijakan dari standarisasi di setiap negara. Tentunya hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Maja Agung Latexindoke depan.  

"Kami di Indonesia mungkin Maja baru saja melakukan shifting teknologi di production machine kita dengan menggunakan biomassa yang tadinya pakai batu bara, sekarang kami sudah pakai sangga kelapa sawit," ujar dia.

 

 

Gerak Saham SURI

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 7 Desember 2023. Lantas, bagaimana pergerakan harga sahamnya?

Mengutip data RTI, saham SURI dibuka turun ke posisi Rp 165 per saham dari harga awal Rp 170 per saham. Harga saham SURI berada di posisi Rp 170 per saham pada pukul 9.05 WIB. 

Saham SURI berada di level tertinggi Rp 174 dan terendah Rp 160 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.691 kali dengan volume perdagangan 71,31 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 12,14 miliar.

Melansir keterangan resminya, PT Maja Agung Latexindo Tbk resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 7 Desember 2023 dengan kode saham SURI. PT Maja Agung Latexindo Tbk merupakan Entitas Group Shamrock. 

Pencatatan saham PT Maja Agung Latexindo Tbk ini bagi Perseroan merupakan pencapaian langkah yang lebih tinggi, di mana PT Maja Agung Latexindo Tbk berkomitmen untuk terus menjunjung tinggi kualitas demi mencapai kepuasan para pelanggannya terutama pada pasar internasional. 

Bersaing di Pasar Internasional

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama Maja Agung Latexindo Imelda Lin menuturkan, pihaknya percaya dengan melantainya Maja Agung Latexindo di Bursa Efek Indonesia, perusahaan dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat, para stakeholders SURI.

"Melalui transparansi dan akuntabilitas PT Maja Agung Latexindo Tbk kami percaya dapat memberikan produk sarung tangan dengan kualitas dan mutu yang lebih baik, lebih inovatif, dan kompetitif. Melalui kesempatan ini, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat menjadi bagian dari perjalanan kami untuk mencapai tujuan tersebut," kata dia. 

SURI yang telah berdiri sejak 1988 atau telah berusia 35 tahun membuktikan bahwa Perseroan telah mampu bertahan dari segala tantangan termasuk krisis keuangan yang secara global yang pernah terjadi. 

Segala tantangan tersebut telah menjadikan Maja Agung Latexindo sebagai Perseroan yang tangguh dan kemampuan untuk bertahan ini tidak lain karena adanya dukungan dari masyarakat terutama para pelanggan yang terus mendukung Perseroan. 

Maja Agung Latexindo juga membuktikan, produk Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Sebagai emiten produsen sarung tangan berbahan baku lateks, Perseroan berkomitmen untuk membantu para masyarakat petani kecil. Bekerjasama sebagai Shamrock Group Perseroan telah memulai untuk membantu para masyarakat petani karet di Sumatera Selatan dengan bertindak sebagai offtaker atas hasil pertanian karet dan memberikan harga yang kompetitif bagi petani. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya