Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik atau bursa Asia sebagian besar berterak terbatas. Semalam di Amerika Serikat (AS), reli Wall Street mereda didorong oleh pelemahan saham-saham teknologi.
Pada Kamis ini, investor menunggu pengumuman inflasi grosir di India sekaligus memantau perkembangan negosiasi upah yang dilakukan oleh pengusaha dengan buruh di Jepang.
Baca Juga
Negosiasi upah di Jepang telah dilakukan pada Rabu kemarin dan diperkirakan hasil keseluruhan akan dirilis pertama kalinya pada Jumat. Laporan media lokal mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan raksasa menawarkan kenaikan upah yang sangat besar.
Advertisement
Kenaikan upah yang kuat dapat membuka jalan bagi Bank Sentral Jepang (BoJ) untuk mulai melonggarkan kebijakan moneternya yang sangat longgar, dan bank sentral tersebut akan mengadakan pertemuan pada Senin dan Selasa depan.
Mengutip CNBC, Kamis (14/3/2024), indeks Nikkei Jepang tergelincir 0,45% setelah laporan ini karena pasar memperkirakan kemungkinan kebijakan pengetatan BOJ. Sedangkan indeks Topix turun 0,21%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,22%, sedangkan indeks Kosdaq naik tipis.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17.155 yang menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan Hang Seng Hong Kong di 17.082.
Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai perdagangan pada hari ini dengan turun 0,12%.
Wall Street
Di Amerika Serikat (AS), S&P 500 ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu, mundur dari rekor yang dicapai di sesi sebelumnya, karena reli saham vidia mereda.
S&P 500 tergelincir 0,19% dan ditutup pada 5.165,31. Sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 0,54% menjadi 16.177,77. Sedangkan Industri Dow Jones menambahkan 37,83 poin, atau 0,1%, dan menyelesaikan sesi pada 39.043,32.
Saham Nvidia turun 1,1%. Saham Meta Platforms tergelincir 0,8%, dan Apple turun sekitar 1,2%. ETF Semikonduktor VanEck (SMH) turun sekitar 2% untuk sesi kekalahan ketiga dalam empat sesi.
Sektor teknologi informasi tergelincir sekitar 1,1%.
“Investor membukukan keuntungan di bidang teknologi setelah kinerja luar biasa pada perdagangan Selasa, tetapi sentimen terhadap AI dan pusat data masih tetap bullish, dan masih banyak antisipasi untuk konferensi Nvidia GTC,” tulis pendiri dan presiden Vital Knowledge, Adam Crisafulli.
Advertisement