Deretan Sentimen yang Wajib Dicermati Investor Saham Pekan Ini

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengatakan, ada sejumlah sentimen yang akan gerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 03 Feb 2025, 15:03 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 15:03 WIB
Deretan Sentimen yang Wajib Dicermati Investor Saham Pekan Ini
Pasar pada pekan ini tepatnya 3-7 Februari 2025 diprediksi bergerak positif dengan 8 sentimen yang menggerakannya. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pasar pada pekan ini tepatnya 3-7 Februari 2025 diprediksi bergerak positif dengan 8 sentimen yang menggerakannya. Hal ini meski pekan lalu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah sebesar 0,79% disertai dengan aliran dana yang keluar di pasar regular sebesar Rp 521,4 miliar.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menuturkan, ada beberapa katalis atau sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada sepekan lalu yang hanya berlangsung selama 2 hari perdagangan yakni, NBS Manufacturing PMI, Fed Interest Rate Decision, Foreign Direct Investment dan Core PCE.

Sentimen dan Rekomendasi Pekan Ini

Untuk potensi pasar pada 3-7 Februari 2025, Imam menyebutkan ada beberapa sentimen yang wajib diperhatikan para trader.

Pertama ada sentimen Indonesia Inflation Rate. Di pekan ini BPS akan merilis data inflasi. Inflasi tahunan Indonesia pada Januari 2025 diperkirakan meningkat menjadi 1,88% dari 1,57% pada Desember 2024.  

Perlu diketahui bahwa Bank Indonesia (BI) telah menetapkan sasaran inflasi untuk tahun 2025 dalam kisaran 2,5% ± 1%, yaitu antara 1,5% hingga 3,5%. 

"Dengan besaran data inflasi tahunan saat ini yang mendekati batas bawah di 1,5%, pasar akan lebih berekspektasi inflasi bisa sesuai dengan ekspektasi atau lebih tinggi yang menggambarkan bangkitnya daya beli,” kata Imam dalam keterangan resmi, dikutip Senin (3/2/2025).

Kemudian ada sentimen Indonesia Tourist Arrivals. Pekan ini, data kunjungan wisatawan mancanegara (Foreign Tourist Arrivals) ke Indonesia akan dirilis, yang menjadi indikator penting bagi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi nasional. 

Imam menilai jumlah wisatawan asing sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor, terutama perhotelan, transportasi, kuliner, dan ritel, yang bergantung pada belanja turis.

Sentimen GDP dan Cadangan Devisa

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sentimen selanjutnya yang perlu diperhatikan investor adalah Indonesia GDP.  Pada pekan ini Indonesia dijadwalkan merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal IV tahun 2024. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal tersebut mencapai 5,01% secara tahunan (year-on-year). 

Sedangkan Bank Indonesia memperkirakan ekonomi RI 2024 tumbuh di kisaran 4,7%-5,5%, dengan nilai tengah di angka 5,1%. Konsensus mempunyai perkiraan lebih konservatif di angka 4.96%.

cadangan devisa Indonesia untuk bulan Januari 2025 juga direncanakan akan dirilis pada pekan ini. Berdasarkan kalender ekonomi yang tersedia, data tersebut diperkirakan akan diumumkan pada tanggal 7 Februari 2025. 

“Secara umum, cadangan devisa yang memadai adalah indikator penting dari ketahanan ekonomi suatu negara dalam menghadapi tantangan eksternal dan memastikan kestabilan ekonomi jangka panjang,” jelas Imam.

Data terakhir menunjukkan cadangan devisa Indonesia cukup untuk menutupi kebutuhan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan.

Sentimen ISM Manufacturing PMI dan OPEC Meeting

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sentimen ISM Manufacturing PMI. Pada 3 Februari 2025, Institute for Supply Management (ISM) akan merilis data ISM Manufacturing PMI untuk bulan Januari 2025 pada pukul 22:00 WIB. 

Konsensus pasar memperkirakan angka PMI akan berada di 49,5, sedikit lebih tinggi dari 49,3 pada bulan Desember 2024. Dengan proyeksi PMI Januari 2025 di angka 49,5, sektor manufaktur AS diperkirakan masih mengalami kontraksi. 

"Data ini penting untuk memantau kesehatan sektor manufaktur dan dapat memengaruhi kebijakan moneter serta keputusan investasi di pasar global,’ ujar Imam.

Selain itu pada 3 Februari 2025, OPEC+ dijadwalkan mengadakan pertemuan untuk membahas kebijakan produksi minyak mereka. OPEC dan sekutunya seperti Rusia dan Kazakhstan, telah membatasi produksi minyak mereka sebesar 5,86 juta barel per hari sejak 2022 untuk mendukung stabilitas pasar minyak global. 

Sebelum pertemuan, Menteri Energi Arab Saudi, Irak, dan Libya bertemu di Riyadh untuk membahas upaya menstabilkan pasar energi global. 

"Pertemuan ini menunjukkan komitmen OPEC+ dalam menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan minyak,” pungkas Imam.

Meskipun ada tekanan dari Presiden AS, Donald Trump, yang mendorong OPEC untuk menurunkan harga minyak guna membantu mengakhiri konflik di Ukraina, OPEC+ belum memberikan respons resmi terhadap permintaannya.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya