Bursa Asia Hari Ini Rebound Usai Aksi Jual, Investor Fokus Data Perdagangan Jepang

di Bursa Asia, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,15% pada pembukaan perdagangan. Sedangkan indeks Topix juga bergerak sedikit lebih tinggi. Indeks Reuters Tankan menunjukkan bahwa optimisme bisnis menurun di Jepang pada April.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Apr 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 08:30 WIB
Bursa Asia
Sebuah jalan tercermin di gedung perkantoran yang memuat papan kutipan elektronik yang menampilkan angka-angka Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo di Tokyo pada 10 Maret 2022.Behrouz MEHRI / AFP

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik atau sering disebut bursa Asia pada hari ini berbalik arah menuju zona hijau setelah aksi jual besar-besaran yang terjadi pada perdagangan Selasa kemarin. Pelaku pasar bursa Asia pada hari ini mencermati data perdagangan Jepang dan Singapura.

Namun, sentimen investor mungkin teredam oleh komentar dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) Jerome Powell, yang mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada kemajuan lebih lanjut dalam upaya kembali ke sasaran inflasi 2%.

Senada dengan pernyataan pejabat bank sentral lainnya, Jerome Powell mengindikasikan tingkat kebijakan suku bunga tinggi saat ini kemungkinan besar akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati target.

Mengutip CNBC, Rabu (17/4/2024), indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 0,15% pada pembukaan perdagangan. Sedangkan indeks Topix juga bergerak sedikit lebih tinggi. Indeks Reuters Tankan menunjukkan bahwa optimisme bisnis menurun di Jepang pada April.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,55% setelah memimpin kerugian di Asia pada perdagangan Selasa kemarin. Indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq juga naik 0,97%.

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 diperdagangkan mendekati garis datar.

Untuk kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,256, lebih tinggi dari penutupan HSI di 16,248.97.

Data Ekonomi Jepang

Survei Reuters Tankan untuk April memperlihatkan bahwa optimisme bisnis di Jepang meredup pada perusahaan besar karena lemahnya yen membebani konsumsi rumah tangga.

Indeks sentimen untuk produsen berada di +9, turun dari +10 di bulan sebelumnya. Angka positif berarti jumlah yang optimis lebih banyak daripada yang pesimis, dan sebaliknya.

Indeks sektor jasa turun menjadi +25 dari +32 pada bulan sebelumnya, meskipun terdapat kenaikan pada sektor ritel.

Indeks Reuters Tankan, yang dirilis setiap bulan, secara luas dianggap sebagai indikator utama survei tankan triwulanan Bank of Japan.

Bursa Berjangka AS

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Bursa berjangka Amerika Serikat (AS) bergerak mendatar pada perdagangan Selasa malam setelah indeks S&P mencatatkan kerufian selama tiga hari berturut-turut.

Kontrak berjangka terkait dengan S&P 500 naik tipis 0,06%, sementara Nasdaq 100 berjangka naik 0,1%. Dow Jones Industrial Average berjangka naik 39 poin, atau 0,1%.

United Airlines naik 5% setelah membukukan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan dan mengalahkan pendapatan. Layanan Transportasi JB Hunt turun 6% setelah meleset dari ekspektasi analis mengenai laporan atas dan bawah.

Dalam perdagangan reguler, indeks Dow Jones mengakhiri sesi perdagangan hari Selasa lebih tinggi sebesar 0,17%, mematahkan penurunan enam hari berturut-turut.

Indeks tersebut diangkat oleh UnitedHealth yang naik lebih dari 5% setelah membukukan kinerja terbaik dan terbawah pada kuartal pertama.

Indeks S&P 500 turun 0,21%, sedangkan Nasdaq Composite tergelincir 0,12%.

Ini adalah penurunan hari ketiga berturut-turut untuk kedua rata-rata tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya