Laba Astra International Turun Jadi Rp 8,1 Triliun di kuartal I 2024

Sepanjang kuartal I 2024, Astra International membukukan beban penjualan Rp 2,87 triliun, beban umum dan administrasi Rp 4,57 triliun, penghasilan bunga Rp 765 miliar, biaya keuangan Rp 978 miliar, dan kerugian selisih kurs Rp 330 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Apr 2024, 11:40 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2024, 11:40 WIB
(Foto: Dokumen PT Astra International Tbk)
Pendapatan bersih konsolidasi Astra International adalah sebesar Rp 81,2 triliun. Pendapatan itu menurun 2% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu yang sebesar Rp 82,98 triliun. Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Dokumen PT Astra International Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, kinerja perseroan mengalami penurunan baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Pendapatan bersih konsolidasi Astra International adalah sebesar Rp 81,2 triliun. Pendapatan itu menurun 2% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu yang sebesar Rp 82,98 triliun.

Laba bersih Astra pada kuartal I 2024, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina yakni sebesar Rp 8,1 triliun. Raihan itu 5% lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 14,39% menjadi Rp 7,46 triliun dari Rp 8,72 triliun pada kuartal I 2023.

"Penurunan kinerja ini merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif Grup," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/4/2024).

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, seiring turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan pada kuartal I 2024 turun menjadi Rp 63,62 triliun dari Rp 65,27 triliun pada kuartal I 2023.

Sepanjang kuartal I 2024, perseroan membukukan beban penjualan Rp 2,87 triliun, beban umum dan administrasi Rp 4,57 triliun, penghasilan bunga Rp 765 miliar, biaya keuangan Rp 978 miliar, dan kerugian selisih kurs Rp 330 miliar.

Kemudian penyesuaian nilai wajar investasi PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 665 miliar. Pada periode ini, perseroan membukukan penghasilan lain-lain Rp 468 miliar, bagian atas hasil bersih ventura bersama RP 2,01 triliun, dan bagian atas hasil bersih entitas asosiasi RO 597 miliar.

 

Kinerja Menurun

Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)
Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Secara keseluruhan, Djony mengatakan kinerja Grup pada kuartal pertama tahun 2024 menurun, terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, Grup dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang peluang pertumbuhan jangka panjang," kata Djony.

Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 460,03 triliun dari Rp 445,68 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas ikut naik menjadi Rp 198,45 triliun pada kuartal I 2024 dibanding Rp 195,26 triliun pada akhir 2023. Sementara ekuitas hingga 31 Maret 2024 naik menjadi Rp 261,58 triliun dibanding posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 445,68 triliun.

Astra Sudah Jual Mobil 119.662 Unit hingga Maret 2024

Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) turut berpartisipasi mendukung pemerintah dalam meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor otomotif dengan memaksimalkan utilisasi Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. (Dok. ADM)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan sampai dengan Maret 2024. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), untuk Maret saja, penjualan mobil domestik tercatat sebanyak 74.724 unit, turun 26,21 persen dari penjualan Maret 2023 sebanyak 101.272 unit.

Dari total penjualan itu, Astra International andil 40.438 unit, turun 23,25 persen dari penjualan Astra pada Maret 2023 sebanyak 52.687 unit. Market share Astra pada Maret saja yakni 54 persen.

 Dari sisi produknya, Toyota dan Lexus terjual sebanyak 21.495 unit pada Maret 2024. Kemudian Daihatsu 16.552 unit, Isuzu 2.251 unit, UD Trucks 137 unit, serta Peugeot sebanyak 3 unit.

"Penjualan mobil wholesales nasional mencapai 74.724 unit pada Maret 2024, meningkat 6 persen dari bulan sebelumnya. Sementara penjualan mobil Astra, Maret 2024 secara wholesales sebesar 40.438 unit dengan pangsa pasar 54 persen," ungkap Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto dalam keterangan resmi, Rabu (17/4/2024).

Penjualan Mobil Domestik

Sementara, total penjualan mobil domestik secara keseluruhan untuk periode Januari-Maret 2024 mencapai 215.069 unit. Penjualan ini turun 23,90 persen dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 282.601.

Dari total penjualan Januari-Maret itu, Astra andil 119.662 unit. Penjualan mobil Astra hingga Maret 2024 turun 20,23 persen dari 150.006 unit mobil yang berhasil dijual pada Januari-Maret 2023. Market share Astra terhadap total penjualan mobil hingga Maret 2024 adalah 56 persen.

Dari sisi produknya, Toyota dan Lexus terjual sebanyak 66.338 unit untuk periode Januari-Maret. Kemudian Daihatsu 46.003 unit, Isuzu 6.846 unit, UD Trucks 452 unit, serta Peugeot sebanyak 23 unit.

"Kami terus mendukung industri otomotif di tanah air dengan menyediakan berbagai pilihan kendaraan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen, perkembangan teknologi, serta pengembangan ekosistem elektrifikasi yang mumpuni, agar dapat memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan pasar otomotif nasional," imbuh Boy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya