Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Selasa (14/5/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan dan aksi jual saham oleh investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,22 persen ke posisi 7.083,76. Indeks LQ45 susut 0,33 persen ke posisi 892,58. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Baca Juga
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.136,64 dan terendah 7.071,50. Sebanyak 267 saham melemah sehingga menekan IHSG.Namun, 273 saham menguatdan 236 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.096.354 kali dengan volume perdagangan 18,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 770,84 miliar. Sepanjang 2024, investor asing melepas saham Rp 1,30 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.099.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham nonsiklikal naik 0,73 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,51 persen dan sektor saham properti melonjak 0,71 persen.
Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 0,97 persen, sektor saham basic susut 0,43 persen dan sektor saham industri merosot 1,41 persen, dan catat koreksi terbesar.
Sementara itu, sektor saham siklikal melemah 0,26 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,08 persen, sektor saham teknologi anjlok 1,14 persen. Selanjutnya sektor saham infrastruktur melemah 0,17 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,50 persen.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham BRPT melemah 2,04 persen ke posisi Rp 960 per saham. Harga saham BRPT dibuka naik lima poin ke posisi Rp 985 per saham. Harga saham BRPT berada di level tertinggi Rp 1.005 dan terendah Rp 960 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.738 kali dengan volume perdagangan 686.584 saham. Nilai transaksi Rp 67 miliar.
Saham CUAN merosot 2 persen ke posisi Rp 7.350 per saham. Harga saham CUAN dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 7.525 per saham. Harga saham CUAN berada di level tertinggi Rp 7.650 dan terendah Rp 7.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.313 kali dengan volume perdagangan 89.364 saham. Nilai transaksi Rp 65,9 miliar.
Sentimen Bayangi IHSG
Mengutip Antara,tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menyebutkan bursa regional Asia cenderung tertahan di zona melemah yang tampaknya dipengaruhi kondisi konflik di Timur Tengah, yang mana militer Israel kembali mengepung secara intens di jalur Gaza Palestina baik dari sisi utara dan Selatan.
Hal itu menimbulkan dampak adanya serangan militer Israel yang semakin intensif, sehingga menyebabkan potensi memanas di kawasan Timur Tengah. Selain itu, sentimen lainnya yaitu pelaku pasar cenderung berhati-hati jelang menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), karena bisa mempengaruhi waktu pemangkasan suku bunga acuan AS.
Dari dalam negeri, kinerja penjualan memberikan indikasi tetap kuat yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2024 mencapai 235,4 atau tumbuh sebesar 9,3 persen year on year (yoy) jika dibanding dari bulan sebelumnya sebesar 6,4 persen (yoy).
Hal tersebut memberikan indikasi ekspansi perdagangan dan ini juga ditopang seiring dengan percepatan belanja selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SBAT melonjak 100 persen
- Saham CHEM melonjak 35 persen
- Saham BTEK melonjak 33,33 persen
- Saham SOLA melonjak 29,66 persen
- Saham KICI melonjak 28,37 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham TAXI merosot 33,33 persen
- Saham MPXL merosot 17,24 persen
- Saham DADA merosot 16,67 persen
- Saham POLU merosot 14,62 persen
- Saham BMBL merosot 14,29 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,6 triliun
- Saham ASII senilai Rp 1,2 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 914,7 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 584,2 miliar
- Saham TPIA senilai Rp 431,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham ASII tercatat 68.743 kali
- Saham ATLA tercatat 55.698 kali
- Saham SOLA tercatat 46.206 kali
- Saham BBRI tercatat 42.487 kali
- Saham BMTR tercatat 32.769 kali
Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 14 Mei 2024 usai wall street anjlok.
Investor di Asia menilai angka inflasi India. Data yang dirilis pada Senin pekan ini menunjukkan indeks harga konsumen naik 4,83 persen year on year hampir sejalan dengan perkiraan ekonom sebesar 4,8 persen yang disurvei oleh Reuters.
Di sisi lain, data dari Bank of Japan menunjukkan inflasi korporasi stabil pada April dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi, harga impor melonjak 6,4 persen kemungkinan disebabkan oleh koreksi yen.
Indeks Nikkei 225 naik 0,46 persen dan indeks Topix menguat 0,25 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan mendaki 0,11 persen ke posisi 2.370,34. Indeks Kosdaq bertambah 0,9 persen ke posisi 862,15. Indeks ASX 200 di Australia tergelincir 0,3 persen ke posisi 7.726,8. Indeks Hang Seng di Hong Kong susut 0,1 persen. Indeks CSI 300 melemah 0,21 persen ke posisi 3.657,05.
Advertisement