Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (6/6/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,39 persen ke posisi 6.974,89. Indeks LQ45 menguat 1,18 persen ke posisi 892,10. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.032,57 dan level terendah 6.939,54. Sebanyak 290 saham menguat dan 265 saham melemah. 230 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 816.303 kali dengan volume perdagangan 15,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,2 triliun.
Advertisement
Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.244. Investor asing masih melakukan aksi jual saham. Aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 592 miliar. Sepanjang 2024, aksi jual saham oleh investor asing Rp 7,6 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri melemah 1,32 persen dan sektor saham infrastruktur susut 1,55 persen. Sementara itu, sektor saham energi bertambah 0,05 persen, sektor saham basic mendaki 1,23 persen, dan sektor saham nonsiklikal menguat 0,57 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal menguat 0,83 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,81 persen, dan sektor saham keuangan naik 0,76 persen. Sementara itu, sektor saham properti naik 0,10 persen, sektor saham teknologi menguat 0,96 persen dan sektor saham transportasi naik 0,13 persen.
Saham BBRI naik 2,27 persen ke posisi Rp 4.500 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 4.450 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.500 dan terendah Rp 4.390 per saham. Total frekuensi perdagangan 39.552 kali dengan volume perdagangan 3.051.545 saham. Nilai transaksi Rp 1,4 triliun.
Mengutip Antara, dalam kajian tim Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat mengikuti penguatan bursa global.
Sentimen IHSG
Dari mancanegara, pelaku pasar mendapatkan keuntungan di tengah tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat (AS), dengan pasar hampir sepenuhnya memperkirakan akan ada penurunan suku bunga The Fed pada 2024.
"Berdasarkan CMEgroup Fedwatch tool, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2024 dengan probabilitas sebesar 56,8 persen,” demikian dikutip.
Selain itu, pelaku pasar bersiap menghadapi perkiraan penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa. Pelaku pasar menantikan hasil pertemuan dari China, dengan regulator negara tersebut sedang bersiap untuk meluncurkan langkah kebijakan terkait pasar modal pada forum penting di Shanghai pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Pelaku pasar berharap regulator tersebut mengungkapkan langkah-langkah kebijakan terkait pasar modal, sehingga meningkatkan harapan untuk peningkatan kebijakan lebih lanjut.
Dari dalam negeri, defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 melebar sebesar 2,45 persen hingga 2,82 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun 2024 defisit dipatok hanya 2,29 persen dari PDB, dan pada 2023 sebesar 1,82 persen dari PDB.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham TOPS melambung 100 persen
- Saham SBAT melambung 100 persen
- Saham HADE melambung 50 persen
- Saham AKSI melambung 34,51 persen
- Saham CNKO melambung 25 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MKNT merosot 50 persen
- Saham ANDI merosot 20 persen
- Saham JGLE merosot 20 persen
- Saham NINE merosot 16,67 persen
- Saham PPRI merosot 14,97 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,3 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 526,3 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 427 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 329,7 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 326,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham ATLA tercatat 64.938 kali
- Saham BBRI tercatat 39.513 kali
- Saham ANTM tercatat 21.469 kali
- Saham GOTO tercatat 18.429 kali
- Saham BBCA tercatat 16.226 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 6 Juni 2024 seiring harapan Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga acuan.
Selain itu, data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) juga memberkan harapan kalau the Federal Reserve (the Fed) juga akan pangkas suku bunga.
Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,55 persen ke posisi 38.703,51. Indeks Topix bertambah 0,33 persen ke posisi 2.757,23.
Di sisi lain, ekspor Australia turun ke level terendah sejak Desember 2021. Indeks ASX 200 menguat 0,68 persen ke posisi 7.821,8. Indeks Hang Seng di Hong Kong melesat 0,23 persen. Indeks CSI 300 melemah tipis ke posisi 3.592,25. Indeks Nifty 50 dan Sensex masing-masing naik 0,64 persen dan 0,75 persen. Sedangkan bursa saham Korea Selatan libur.
Advertisement