Server PDN Diserang, BEI Pastikan Sistem Anggota Bursa Aman

Direktur Perdagangan dan Anggota BEI, Irvan Susandy menanggapi terkait dampak serangan PDN terhadap sistem anggota bursa (AS).

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Jun 2024, 22:26 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 22:26 WIB
Server PDN Diserang, BEI Pastikan Sistem Anggota Bursa Aman
Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan belum ada anggota bursa (AB) yang terdampak serangan ransomware di server Pusat Data Nasional (PDN).(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan belum ada anggota bursa (AB) yang terdampak serangan ransomware di server Pusat Data Nasional (PDN).

Direktur Perdagangan dan Anggota BEI, Irvan Susandy  menuturkan, pihaknya belum terima laporan dari AB yang terdampak serangan ransomware di PDN.

“Teman-teman menyampaikan sejauh ini belum ada informasi dari AB yang terkena impact dari hal ini,” ujar Irvan kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta.

"Ini serangan virus lockbit 3.0.2," ujar dia.

Sebelumnya, Polri menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mencari tahu penyebab lumpuhnya server PDN pada Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), Kamis 20  Juni 2024.

"Sedang kita dalamin. Bekerjasama dengan BSSN apakah kendala teknis atau ada hal lain," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat dikonfirmasi, Senin, 24 Juni 2024 seperti dikutip dari Kanal News Liputan6.com.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menyampaikan permohonan maaf atas gangguan di PDNS-2 itu.

Dalam keterangan resmi Kominfo, Sabtu, 22 Juni 2024 , Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, selama beberapa waktu terakhir, langkah pemulihan server PDN dari gangguan telah dilakukan.

Kominfo pun mengungkap perkembangan dari pemulihan server PDN. Salah satunya disebutkan kalau layanan keimigrasian seperti paspor, visa, izin tinggal dan perlintasan sudah mulai kembali beroperasi.

"Sebagian layanan imigrasi melalui autogate di Bandara Soekarno Hatta telah kembali beroperasi secara bertahap. Sedangkan layanan autogate di bandara lain masih terus diupayakan pemulihan," kata Semuel melalui keterangan.

 

Minta Tebusan

menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat menjadi pembicara kunci di Road to WPRF 2024 di Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Ist)

Lebih lanjut, agar proses keimigrasian bisa berjalan, layanan kombinasi dengan verifikasi manual masih dilakukan oleh Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM.

"Iya, menurut tim (minta tebusan) 8 juta dollar," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

Dia belum menjelaskan secara rinci soal dari mana dan motif serangan yang membuat server PDN menjadi lumpuh. Budi menyebut serangan terhadap sistem PDN disebabkan virus Lockbit 3.0.2.

Perkembangan Pemulihan Akan Disampaikan

Pria yang karib disapa Semmy mengungkap kalau Kominfo berupaya melakukan upaya-upaya pemulihan secepatnya sembari memperhatikan aspek kehatian-hatian dan mengutamakan kepentingan publik dan pengguna layanan.

"Upaya-upaya tersebut dilakukan secara intensif bersama dengan PT Telkom sebagai penyelenggara Pusat Data, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian RI (Polri), dan Kementerian atau Lembaga terkait," kata Semuel.

Sementara, dalam hal layanan keimigrasian, Kominfo bekerja sama dengan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Tak lupa Semmy memastikan tiap perkembangan pemulihan PDNS 2 akan diinformasikan secara berkala.

 

 

Server PDN Gangguan, 100 Personel Imigrasi Disiagakan di Bandara Soetta

Server PDN Masih Gangguan, Seratus Personel Imigrasi Disiagakan di Bandara Soetta
Sebanyak 100 personel tambahan disiagakan di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) buntut gangguan server PDN. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sebelumnya, Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menambah 100 personel di tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta).

Hal ini dilakukan buntut server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang masih gangguan.

 Terlebih, per hari ini jemaah haji Indonesia mulai pulang ke Tanah Air. Sehingga untuk menunjang kelancaran pemeriksaan dokumen saat tiba di Bandara Soetta, personel imigrasi ditambahkan.

"Hingga saat ini, sistem perlintasan di bandara dan pelabuhan belum dapat beroperasi normal. Untuk mengatasi situasi tersebut, kami menambah personel di tempat pemeriksaan imigrasi,” ujar Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim saat mengecek antrean dan sistem pelayanan perlintasan di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (22/6/2024).

"Saat ini konter pemeriksaan di seluruh terminal kedatangan internasional sudah terisi penuh oleh petugas, dan akan kami tambah dengan konter tambahan," tambah dia.

Lebih lanjut, dia memastikan, saat ini kondisi antrean di TPI Bandara Soekarno-Hatta sudah lebih terkendali dibandingkan Kamis 20 Juni 2024 lalu. Untuk mengurai antrean, line khusus haji di area kedatangan juga dibuka.

Sementara ini, pemeriksaan keimigrasian di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan secara manual. Petugas menerapkan cap kedatangan dengan menuliskan keterangan tanggal, jam, nomor penerbangan, paraf petugas serta dilakukan dokumentasi (foto).

 

Serangan Siber

Sementara, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengakui terganggunya layanan di beberapa instansi publik yang disebabkan server down Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) adalah karena faktor serangan siber.

“Ini karena serangan siber ransomware, Braincipher,” kata Hinsa saat konferensi pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin (24/6).

Lebih lanjut dikatakan Hinsa, ransomware Braincipher yang menyerang PDNS ini merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.

Ransomware tersebut hampir sama dengan yang pernah menyerang data Bank BSI. Namun variannya berbeda.

“Ini ransomware jenis baru dan kami sudah lihat dari sample yang didapatkan. Ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi di instansi lain,” ujar dia.

 

Infografis 34 Juta Data Paspor Indonesia Diduga Bocor, Ini Respons Kominfo dan Imigrasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 34 Juta Data Paspor Indonesia Diduga Bocor, Ini Respons Kominfo dan Imigrasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya