Produksi Antam Turun di Semester I 2024, Bagaimana dengan Penjualan?

Pada semester I 2024, Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 10.169 ton nikel dalam feronikel (TNi). Pada komoditas emas, produksi turun 26,09 menjadi 439 Kg (14.114 t oz), dari 594 Kg (19.098 t oz).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (Foto: MIND ID)
Ilustrasi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (Foto: MIND ID)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam mengumumkan kinerja produksi dan penjualan paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 31 Juni 2024. Secara kumulatif, produksi maupun penjualan beberapa komoditas Antam pada periode tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada semester I 2024, Aneka Tambang mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 10.169 ton nikel dalam feronikel (TNi). Angka itu turun 3,49 persen dari volume produksi pada semester I 2023 sebanyak 10.537 TNi.

Dari sisi penjualan feronikel pada semester I 2024 turun 36,09 persen menjadi hanya 6.778 TNi. Adapun pada paruh pertama tahun lalu, perseroan mencatatkan penjualan feronikel sebanyak 10.606 TNi.

Senasib, produksi bijih nikel semester I 2024 tercatat sebesar 4.185.607 wmt, turun 39,65 persen dari 6.935.344 wmt pada semester I 2024. Dari sisi penjualan bijih nikel pada paruh pertama tahun ini, turun 46,34 persen menjadi 6.259.249 wmt. Adapun pada semester I tahun lalu, perseroan berhasil menjual 3.358.754 wmt bijih nikel.

"Terkait proyek kerja sama pengembangan ekosistem EV Battery di Indonesia, Antam berkomitmen bersama mitra strategis untuk mengakselerasi pencapaian milestone sesuai target di tahun 2024," ungkap Corporate Secretary Division Head Antam, Syarif Faisal Alkadrie dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (19/7/2024).

Pada komoditas emas, produksi turun 26,09 menjadi 439 Kg (14.114 t oz), dari 594 Kg (19.098 t oz). Meski begitu, penjualan emas pada semester I 2024 mengalami kenaikan 18,22 persen menjadi 15.969 kg (513.415 t oz) dibandingkan 13.508 kg (434.229 t oz) pada semester I 2023.

 

Perak dan Bauksit

Smelter Optimal, Produksi Feronikel ANTM Tumbuh
Sampai dengan kuartal III tahun 2018, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan produksi feronikel menjadi sebesar 19.264 ton nikel

Produksi perak pada semester I 2024 tercatat sebesar 2.530 kg (81.341 t oz), turun 36,92 persen dari 4.011 kg (128.957 t oz) pada semester I 2023. Dari sisi penjualan tercatat sebesar 2.480 kg (79.734 kg oz) pada semester I 2024, naik 10,08 persen dari 2.253 kg (72.436 t oz) pada semester I 2023.

Produksi bauksit pada semester I 2024 tercatat sebesar 542.929 wmt, turun 36,19 persen dari 850.865 wmt. Sementara tidak tercatat ada penjualan pada paruh pertama tahun ini, sementara penjualan semester I tahun lalu tercatat sebesar 370.726 wmt.

"Sejalan dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan bauksit Antam pada semester I 2024 diprioritaskan untuk memenuhi produksi chemical grade alumina yang dioperasikan oleh entitas anak perusahaan yaitu PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA)," jelas Faisal.

Produksi alumina tercatat sebesar 62.736 ton pada semester I 2024, turun 19,15 persen dari 77.596 ton pada semester I 2023 Meski begitu, penjualan alumina pada semester I 2024 naik 22,65 persen menjadi 88.441 ton dari 72.107 ton pada semester I 2023.

Antam Masuk BUMN dengan Laba Terbesar

FOTO: Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Menjadi Rp 944 Ribu per Gram
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di sebuah gerai emas, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas Antam kembali susut Rp 4.000 per gram di awal pekan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), anggota PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di usianya yang ke-56 tahun telah mencatatkan beragam kontribus bagi negeri. Terbaru bahkan Menteri BUMN Thohir mengungkapkan kebanggaannya di media sosial.

"Di tengah tantangan ekonomi global, BUMN tetap mampu memberikan kontribusi positif. 15 BUMN mampu memberikan laba besar untuk negara. Pencapaian ini berkat kerja keras dan kolaborasi seluruh jajaran komisaris, direksi, dan insan BUMN," tulisan Erick di Instagram pribadinya, dikutip Sabtu (6/7/24).

Bukan main-main, laba Antam mencapai Rp 3,07 triliun. Selain itu, Antam juga telah membayarkan kewajiban kepada negara sebesar Rp 3,36 triliun untuk tahun 2023. Kewajiban tersebut di antaranya pajak dan setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Selain pajak dan PNBP, Antam juga telah melaksanakan program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan besaran jumlahnya mencapai Rp 174,66 miliar. Pada segi pengelolaan lingkungan, Antam terus berupaya untuk mengurangi dampak atas operasi yang ditimbulkan.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter menyebut perusahaannya menerapkan good mining practices dan operation excellent dengan mengutamakan keberlanjutan.

“Hal itu diwujudkan dengan upaya nyata dalam melaksanakan ESG dalam seluruh aspek operasi,” katanya.

Inovasi Antam

Nico menyebut Antam terus melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan melalui berbagai upaya seperti dekarbonisasi untuk menurunkan efek gas rumah kaca (GRK).

“Kami mendorong transisi energi dan pengurangan emisi, pengelolaan limbah yang baik, serta menerapkan kaidah dan ketentuan yang berlaku dalam pengelolaan lingkungan hidup,” tambahnya.

Pemanfaatan bahan bakar B30 dan B35 untuk kendaraan operasional tambang, pemanfaatan panel surya di beberapa jalan tambang serta untuk penerangan di beberapa unit bisnis Antam merupakan sebagian kecil upaya keberlanjutan yang dilakukan perusahaan tambang tersebut.

“Kami juga bersinergi dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi untuk melakukan berbagai inovasi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,” papar Nico.

Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya