Liputan6.com, Jakarta Perjuangan mimpi anak desa asal Bangka Belitung ke Jakarta untuk menjadi musisi, mulai terlihat dari Natta Reza. Meski mengawali karirnya bersama band, kini pemuda kelahiran 18 Juni 1990 itu memfokuskan dirinya sebagai penyanyi solo untuk bisa menggapai mimpinya menjadi musisi Tanah Air.
Natta yang kini hadir bersama band pengiringnya, SWAG Project menceritakan awal pertama kali dirinya berkarir solo.
“Karena di band kita harus menyatukan beberapa pikiran dalam satu band, cuma nggak bisa nyambung. Akhirnya karena teman banyak yang cabut dari band, jadinya saya memutuskan untuk solo karir," katanya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Advertisement
Natta Reza yang saat ini bersolo karir memfokuskan genre musiknya kepada pop alternatif. Bahkan, dalam waktu dekat single perdana berjudul ‘Stop’ yang merupakan lagu ciptaan sendiri akan segera diluncurkan. Dari rencana ini, Natta optimis dengan perjuangannya meraih mimpi sebagai musisi bisa terwujud dan berharap bisa membawa nama daerah kelahirannya semakin dikenal.
“Jadi karena memang dari awal suka seni khususnya musik dan bernyanyi, apalagi sudah jauh banget terjunnya. Sayang saja kalau harus membuang itu semua, apalagi Natta punya cita-cita yang besar banget di industri musik. Itu yang buat Natta untuk terus maju lagi," paparnya.
Bersama SWAG Project yang digawangi Noval (keyboard), Eza (drum), Sukray (gitar) dan Oso (bass), Natta mengaku sangat terbantu dengan kehadiran rekan-rekannya menjajaki dunia musik. Hingga dibantu sampai proses rekaman di bawah naungan produser Bimo Maxim dan Suara Production untuk single ‘Stop’ akhirnya berjalan lancar.
"Dari perjalanan solo karir, akhirnya Natta ketemu temen-temen yang luar biasa. karena dia (SWAG Project) mau membantu dari mulai ngiringin Natta dari ada atau nggak ada bayaran, terus bantu take rekaman juga," ujarnya.