Liputan6.com, Jakarta Baru saja penikmat musik di seluruh dunia berduka dengan kabar meninggalnya Tommy Page pada Jumat (3/3/2017) waktu setempat. Kabar memilukannya, pelantun "A Shoulder To Cry On" itu diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di usia 46, seperti disampaikan The Washington Post.
Di tengah suasana duka tersebut, sebuah artikel mengejutkan muncul dari situs Mediamass.net. Mereka mengklaim bahwa kabar meninggalnya Tommy Page adalah hoax alias bohong. Bahkan, Mediamass.net juga mengaku telah mengonfirmasi langsung hal tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Mereka lalu secara berani mengutarakan bahwa Tommy Page masih hidup dan kondisinya baik-baik saja. Kutipan status dari akun Facebook resmi Tommy Page pun dianggap sebagai sebuah rumor dan kebohongan yang meyakinkan.
Mereka juga menyampaikan jajak pendapat untuk Celebrity Post dengan 67 persen suara yang menganggap kabar meninggalnya Tommy Page adalah rumor kematian yang lucu. Dituliskan juga oleh Mediamass bahwa fans banyak yang tersakiti oleh kabar kematian palsu Tommy Page.
Tak hanya itu, Mediamass juga mengaku telah mendapat konfirmasi langsung dari perwakilan Tommy Page yang mengatakan, "Dia bergabung dengan daftar panjang selebriti yang telah menjadi korban hoax ini. Dia masih hidup dan sehat, berhenti percaya apa yang kalian lihat di Internet."
Namun bersasarkan penelusuran Liputan6.com, terdapat informasi dari situs Realorsatire.com terkait Mediamass.net. Disampaikan bahwa Mediamass merupakan media satir mereka untuk mengekspos humor, hal-hal berlebihan, dan mengejek konsumsi massa yang mereka amati. "Jadi tidak hanya mereka 'menyindir', tetapi mereka tampaknya mencoba untuk membuat sebuah titik untuk menyebarkan berita palsu kepada massa," tulis informasi di situs Real or Satire? tersebut.
Tommy Page sendiri memulai karier sebagai penyanyi di usia belasan tahun. Salah satu singlenya, "I'll Be Your Everything", pernah mencapai tangga puncak Billboard Hot 100 di tahun 1990. Memiliki sembilan buah album, Tommy Page cukup sering menggelar konser ke berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.