Liputan6.com, Jakarta Gim horor populer karya developer Tanah Air, DreadOut, kini diangkat dalam bentuk film live-action. Film horor ini diarahkan oleh Kimo Stamboel, yang sebelumnya menyutradarai Rumah Dara dan Headshot.
Saat proses syuting, sutradara DreadOut ini ternyata sempat mengalami peristiwa yang membuatnya keheranan.
"Pas di Studio Alam kita kan lagi ada satu adegan pocong. Kalau enggak salah pas kita foto jumlahnya itu enggak sesuai. Gue enggak tahu benar apa enggak, cuma pas kita foto yang harusnya 10 di situ malah ada 12," ujar Kimo Stamboel, saat ditemui di Popcon Asia 2018, ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (22/9/2018) lalu.
Advertisement
Padahal untuk keperlua syuting DreadOut, mereka tidak berencana menggunakan 12 pocong. "Gue nggak tahu itu ada pocong beneran apa enggak, pokoknya kita order cuma 10," tuturnya.
Advertisement
Baca Juga
Â
Menyenangkan
Berbeda dengan penuturan sutradara, para pemain DreadOut justru tak merasakan hal yang aneh saat syuting. Mike Lucock misalnya.
Pria berusia 31 tahun ini mengaku nyaman dengan suasana lokasi syuting yang menyenangkan dan penuh rasa kekeluargaan.
 "Film ini seru banget. Film horor rasa komedi. Biarpun film ini tegang, tapi suasana di lokasi itu kekeluargaan banget. Fun banget. Biasanya orang-orang yang membuat suasana seperti itu hasilnya bagus," jelasnya.
Â
Advertisement
Tak Merasa Seram
Sama halnya dengan Mike Lucock, Marsha Aruan juga tak merasakan pengalaman ganjil dan aneh selama syuting berlangsung. Pasalnya, lokasi angker yang mereka jelajahi adalah studio buatan.
"Mungkin karena syutingnya di studio juga. Kita udah tahu itu buatan. Jadi enggak ada rasa seram, itu nggak ada. Kita fine-fine aja," tutur Marsha. (Tyssa Madelina/Kapanlagi.com)