Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Mikha Tambayong, Deva Tambayong, meninggal dunia akibat penyakit autoimun yang sudah satu tahun diidapnya. Sebelum mengembuskan napas terakhir pada Minggu (3/3/2019), ibunda Mikha Tambayong sempat menjalani perawatan intensif.
Ia menjalani serangkaian perawatan medis selama dua pekan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Sebagai kakak Deva Tambayong dan paman Mikha Tambayong, Harvey Malaihollo sempat optimis adiknya sembuh dari penyakit autoimun.
Terlebih ada beberapa pasien rumah sakit di tempat ibunda Mikha Tambayong dirawat‎, dapat sembuh setelah menjalani perawatan.
Advertisement
Baca Juga
"Sebenarnya kami merasa sangat optimis ya, artinya bahwa kami sekeluarga, adik saya bisa melewati masa krisis ini dan kalau dia bisa melewati masa krisisnya dia akan hidup normal seperti manusia biasa," ujar Harvey Malaihollo ditemui di rumah duka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
"Karena pada saat di rumah sakit pun banyak sekali dengan pasien-pasien yang sama. Mereka datang, share pengalaman-pengalaman mereka dan mereka memang macam-macam," imbuhnya.
Ada Harapan
Tak sedikit pasien dengan penyakit yang sama namun lebih parah dari ibunda Mikha Tambayong, bisa sembuh setelah menjalani masa kritis. Hal itu semakin membuat keluarga yakin Deva Tambayong bisa sembuh.
"Justru ada yang melewati masa lebih lagi sampai koma dan lain sebagainya. Jadi mendengar penjelasan mereka, kami merasa bahwa ada harapan. Asal dia bisa melewati masa krisis ini," ucap Harvey.
Advertisement
Ikhlas
Meski keluarga berharap sembuh, namun Tuhan berkata lain. Deva Tambayong meninggal dunia pada Minggu (3/3/2019).
"Namanya manusia hanya boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan segalanya. Kita sebagai umat beragama menerima dengan ikhlas meskipun berat. Tetapi Mikha masih punya kita, masih punya orangtua yang akan membimbing," ia menjelaskan.Â