Kolaborasi dengan Bintang Film Guardians of the Galaxy, Ini Kata Iko Uwais

Iko Uwais merasa tertantang karena film Stuber bergenre komedi aksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 12:00 WIB
[Bintang] Iko uwais
Iko Uwais (Adrian Putra/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman melawan Keanu Reeves dalam John Wick 3, kini giliran Iko Uwais menghadapi Dave Bautista. Pertemuan Iko Uwais dengan pemeran Drax dalam Guardians of the Galaxy terjadi di film Stuber.

Iko Uwais memerankan Tedjo, pengedar narkoba yang mengincar remaja dan anak-anak. Kepada Showbiz Liputan6.com, Iko Uwais menceritakan bagaimana peran Tedjo jatuh ke tangannya. Usai syuting Mile 22, Iko Uwais kembali ke Jakarta.

“Baru 2 minggu di Jakarta, bertemu istri dan mengurus anak-anak, saya dikabari manajer bahwa sutradara Michael Dowse ingin mengobrol dengan saya via video call. Kami membahas proyek layar lebar Stuber, bersama Fox. Ini tantangan banget,” ungkap Iko Uwais di Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019) kemarin.

Iko Uwais merasa tertantang karena Stuber bergenre komedi aksi. “Proses syutingnya sekitar dua bulan. Sementara sebagai pemain saya, kan enggak lucu-lucu amat,” aku Iko Uwais.

Skala Internasional

Iko Uwais di Premier Mile 22
(Rich Fury/Getty Images/AFP)

Ini bukan kali pertama Iko Uwais terlibat proyek layar lebar berskala internasional. Sebelumnya, Iko Uwais tampil di Man of Tai Chi, Star Wars Episode VII: The Force Awakens, Beyond Skyline, Triple Threat, dan beradu akting dengan Mark Wahlberg dalam Mile 22.

Diakui Iko Uwais, syuting film di Indonesia dan luar negeri berbeda. Menurut Iko Uwais, syuting bersama sineas luar negeri sangat disiplin. Saat syuting dijadwalkan jam 12 siang, pemain dan kru datang tepat waktu. Telat 5 menit pun, pemain mengabari atau minta izin.

Tampil 1.000 Persen

Iko Uwais di Premier Mile 22
(Rich Fury/Getty Images/AFP)

“Kita enggak bisa sembarangan menggunakan properti studio dan enggak bisa syuting 24 jam. Soal divisi di lokasi syuting relatif sama dengan di Indonesia hanya lebih fokus dengan masing-masing tugasnya,” Iko Uwais menjelaskan.

Selain itu, tak ada pembedaan antara aktor besar dan aktor kecil. “Jadi saat dipanggil, aktor yang bersangkutan sudah siap beraksi di depan kamera. Kalau syuting film di luar negeri, bekerja 100 persen saja tidak cukup. Setiap aktor siap tampil 1.000 persen,” pungkas Iko Uwais. (Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya