Liputan6.com, Jakarta - Pada 1994, Tanta Ginting ikut orang tua pindah ke Amerika Serikat. Kala itu, usianya baru 13 tahun. Tanta Ginting lantas fokus sekolah dan kuliah di salah satu universitas bergengsi di sana.
Ia pun menyandang gelar insinyur elektronik dan bekerja kantoran. Pada 2004, Tanta Ginting bekerja di perusahaan teknologi luar angkasa Northrop Grumman Space Technology, AS.
Advertisement
Baca Juga
Diakuinya, berkantor di perusahaan konglomerat membuat hidupnya mapan. Kepada Showbiz Liputan6.com, Tanta Ginting buka kartu soal gaji dan fasilitas mewah.
“Bekerja di perusahaan ternama di AS sejak 2004. Gajinya sangat besar untuk pemula. Dapat fasilitas mobil, rumah sudah ada, gaji pada tahun itu 50 juta rupiah per bulan. Itu angka bersih di luar asuransi, pajak, dan seterusnya,” ujar Tanta Ginting di Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019) kemarin.
Godaan Datang
Dua tahun kemudian ia bekerja di perusahaan robotik, FANUC America. “Bayangkan kalau saya masih bekerja di sana, enggak terbayang tuh penghasilan bulanan saya sekarang,” sambung bintang film Soekarno: Indonesia Merdeka.
Namun tekatnya sudah bulat, kembali ke Indonesia dan menjadi aktor. Baru satu tahun tinggal di Tanah Air, godaan datang. Lewat obrolan di Yahoo Messenger, Tanta Ginting ditawari rekan kerjanya di FANUC America untuk mengisi sebuah jabatan strategis. “Sebulan main teater sama seperti sehari gaji di sana. Saya menolak,” cerita Tanta Ginting.
Advertisement
Ingin Bahagia
Ia menambahkan, “Meski kadang kalau sedang sepi tawaran syuting saya berpikir, ‘Kenapa waktu itu gue enggak menerima tawaran kerja di Amerika, ya?’ Ha ha ha!” akunya.
Di Indonesia, Tanta Ginting telah membintangi lebih dari 20 film. Tak semuanya mencetak box office namun ia bangga bisa menjaga konsistensi di dunia seni peran. Lantas apa yang membuatnya betah di Indonesia meski penghasilan tak sebesar di Negeri Paman Sam?
“Tapi di sini saya bahagia. Itu yang tidak saya dapatkan ketika bekerja di Amerika Serikat. Bayangkan kalau sekarang masih bekerja di sana, betapa kayanya saya di sana. Tapi saya mau bahagia,” pungkas Tanta Ginting. (Wayan Diananto)