Sempat Dibully, Aletta Stars Makin Tertantang Angkat Keragaman 

Aletta Stars siap membuat sesuatu yang berbeda.

oleh Aditia Saputra diperbarui 09 Apr 2021, 21:57 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 08:40 WIB
Aletta Stars
Aletta Stars

Liputan6.com, Jakarta Trio Stevani Augusta, Thia Ryna, dan Fikri Fatur yang tergabung dalam Aletta Stars awalnya hanya iseng-iseng membuat video. Sampai akhirnya menjadi viral saat mengangkat konten tentang keragaman bahasa di Indonesia.  

Video tersebut berisi aksi Stevani, Thia, dan Fikri, yang mengartikan kata-kata tertentu ke dalam tiga bahasa daerah yang berbeda, yakni Banjar, Sunda, dan Minang.

“Untuk bahasa daerah itu ada 14 part, kalau kalimat, tebak kata, gombal bahasa daerah jadinya banyak. Awalnya nggak ada yang nonton sama sekali, terus di video ke tiga naik. Tapi naiknya karena dihujat pas kita ada kesalahan," kata Stevani, saat berbincang dengan wartawan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

"Jadi ada bahasa kita artiin ‘bohong’ eh salah," lanjut Fikri.

"Konsepnya kan jawab cepat terus salah baca jadinya sempet dibully," tambah Thia.

 

Sambutan

Aletta Stars
Aletta Stars

Mendapat sambutan luar biasa, Stevani, Thia, dan Fikri memutuskan untuk terus membuat konten yang berkaitan dengan bahasa daerah. Selain untuk seru-seruan, konten tersebut diharapkan bisa jadi media edukasi dan turut melestarikan bahasa sebagai salah satu kekayaan bangsa.  

“Selain kami yang mengedukasi, kami juga secara tidak langsung ikut belajar lagi. Cari tahu lebih banyak lagi bahasa daerah sendiri," bilang Fikri.

 

Tersendiri

Aletta Stars
Aletta Stars

Aletta Stars punya cara tersendiri agar pengikutnya di TikTok tidak bosan melihat video-video yang mereka sajikan.  

“Kami selalu mencoba untuk memfasilitasi apa keinginan viewers. Kami sering coba hal baru dan berbeda, tapi mereka nggak suka. Mereka malah sukanya yang bahasa daerah lagi," ungkap Fikri.  

 

Fokus

Stevani mengungkapkan, Aletta Stars sedang fokus untuk membuat konten tentang asmara warganet yang akan dinyanyikan dalam bahasa daerah. Dampaknya, lanjut dia, tiga orang personel harus menyiapkan bahasanya. 

“Jadi, kita minta warganet untuk mengungkapkan kisah asmaranya dalam satu kalimat. Kita kumpulin sekitar 5 sampai 10 curhatan itu, kemudian kita satuin jadi satu lagu dengan bahasa daerah. Part pertama pakai bahasa Minang," pungkas Stevani.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya