Liputan6.com, Jakarta - Tantri Syalindri alias Tantri Kotak membagikan video aksi manggung grup musiknya di akun Instagram terverifikasi, 15 Desember 2021. Ia bungah lantaran manggung di acara dengan tamu beragam.
Salah satu yang hadir adalah Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dan istri. Tantri Kotak memperlihatkan momen saat sang Menteri menyatakan cinta dengan mengusap pipi istri.
Advertisement
Baca Juga
Momen hangat sekaligus romantis ini diiringi tembang patah hati “Pelan-pelan Saja.” Sayangnya, ada saja tangan jail netizen yang memodifikasi video ini disertai status teks bernada memojokkan.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pantaskah?
Di Twitter, akun @melody13149 mengunggah potongan video Tantri Syalindri manggung di dekat meja Menteri Agama disertai status teks, “Pantaskah seorang Menag melakukan hal ini di depan public?”
Akun itu kini digembok. Tak terima dengan cuitan bernada negatif ini, pelantun “Selalu Cinta” mengunggah video asli yang menampilkannya melantun “Pelan-pelan Saja” di hadapan Yaqut Cholil Qoumas.
Advertisement
Saya Heran
“Saya heran mendadak video saya tersebar dan memunculkan fitnah terhadap Gus Yaqut dan istri. Video di mana Gus bernyanyi dan mengeluskan tangan ke pipi istri, dan itu di anggap HARAM,” cuitnya, Jumat (17/12/2021).
“Saya berhak meluruskan karena itu yang saya upload, FIX ITU FITNAH,” Tantri Syalindri menyambung seraya menyebut dirinya tidak fanatik paham atau golongan tertentu. Ia adalah musisi.
Saya Bukan Fanatik
“Saya bukan fanatik dengan golongan2 tertentu, dan enggak pernah juga bahas golongan A dan B, dan saya berhak meluruskan karena saya yang upload videonya,” kata Tantri Kotak dalam cuitan berikutnya.
Dalam kesempatan itu mantan juri Indonesian Idol ini mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terhasut pada cuitan warganet tak bertanggung jawab yang bernada provokatif.
Advertisement
Literasi Digital
Tantri Kotak menilai, sudah cukup masyarakat Indonesia digoyang isu perpecahan. Kini saatnya merawat kebinekaan sembari melawan hoaks. Warganet harus memperkaya literasi dan rajin melakukan cek silang.
“Semoga lain kali literasi digital bisa membuat penebar berita HOAX berhati2 menggunakan jempolnya untuk komentar #lawanhoax,” pungkas penyanyi kelahiran Tangerang, 9 Agustus 1989.