Liputan6.com, Jakarta Denada sempat mengalami kesulitan ekonomi untuk membiayai pengobatan putrinya, Aisha Aurum, di Singapura. Dia harus bolak-balik ke Indonesia untuk bekerja bahkan harus menjual rumahnya di Jakarta.
Aisha sering kali merasa sedih setiap kali sang ibu harus kembali ke Indonesia. Tak jarang dia menangis menahan rindu pada ibunya.
"Dia bilang sama aku, 'Ibu, aku enggak mau kamu sering ke Indonesia karena kamu jadi sering tinggalin aku. Aku rindu sekali setiap kali kamu ke Indonesia," tuturnya dikutip dari YouTube MOP Channel, Jumat (24/6/2022).
Advertisement
"Aku sering kali nangis sampai tidur karena aku kangen. Aku tidur setiap malam aku peluk guling sama bantal. Tapi aku tahu kamu ke Indonesia mau kerja, cari uang," sambungnya.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Membantu
Lantaran tak ingin berpisah terlalu sering dengan ibunya, Aisha sampai berinisiatif membantu sang ibu dengan uang di celengan yang ia tabung.
"Jadi gini aja, boleh tetap kerja tapi aku akan kasih uang dari celengan aku untuk membantu, jadi kamu enggak perlu kerja terlalu banyak," ucapnya.
Advertisement
Ditabung
Denada memang sering kali memberi anaknya uang setiap kali Aisha Aurum melakukan kebaikan. Uang tersebut ia kumpulkan sedikit demi sediki di dalam celengannya.
"Misalnya dia bantu aku bawa tas, membantu aku membersihkan kamarnya. Atau dia mengerjakan PR lebih awal dari biasanya. Atau dia ada prestasi di sekolah, aku akan berikan dia 1 dolar," jelasnya.
Menyelesaikan Kemoterapi
Sementara itu, Aisha Aurum juga baru menyelesaikan rangkaian kemoterapi yang hampir tiga tahun dijalaninya. Denada sangat bersyukur karena kondisi sang putri semakin membaik.
"Alhamdulillah bahagia banget, bersyukur banget. Maksudnya semua yang kita lalui kemarin cukup panjang, dan itu pengalaman yang Masyaallah," tutup Denada.
Advertisement