Sinopsis Film The Gift yang Dibintangi Reza Rahadian, Cinta Tulus Seorang Penulis untuk Seniman Tunanetra

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang sayang untuk dilewatkan adalah The Gift. Biasanya, sutradara kondang yang satu ini gemar menghadirkan film bertemakan drama religi. Berbeda dengan The Gift, Hanung mencoba memberikan sesuatu yang berbeda meskipun masih memiliki sentuhan romansa.

Film The Gift dirilis perdana pada 24 Mei 2018 lalu dengan mendapuk tiga bintang tersohor tanah air sebagai tokoh utamanya. Mereka adalah Reza Rahadian, Ayushita, dan Dion Wiyoko. Artis senior juga tampak hadir seperti Christine Hakim hingga artis cilik Romaria Simbolon.

Film Indonesia yang satu ini pun menawarkan kisah asmara antara Harun (Reza Rahadian) dan Tiana (Ayushita) yang mempertemukan mereka secara tidak sengaja. 

Di awal, mungkin penonton akan merasa plot yang disuguhkan terasa klise, namun latar belakang dari masing-masing karakter nantinya yang membuat The Gift terasa berbeda dari kebanyakan film romantis.

The Gift pun turut diramaikan dengan lagu tema dari Yura Yunita dengan judul Pekat hingga lagu milik Iwan Fals Ijinkan Aku Menyayangimu yang dinyanyikan oleh Ayushita. Seperti apakah kisah lengkapnya? Sebelum menonton simak dulu sinopsis filmnya berikut ini.

Cerita film The Gift dibuka dengan voice over dari Tiana (Ayushita) yang sedang mencurahkan isi kepalanya di dalam sebuah kereta menuju Yogyakarta. Adegan tersebut dilengkapi dengan sebuah kilas balik masa lalu kehidupan Tiana yang sedang berlari kecil bersama seorang pria. 

Tiana sendiri merupakan seorang penulis yang sudah mempublikasikan beberapa buku terkenal. Meskipun pandai dalam membuat cerita fiksi, Tiana tetap saja sering dihadapkan dengan hilangnya kreativitas. 

Agar bisa mendapatkan inspirasi, Tiana pinda ke Yogyakarta agar bisa mendapatkan suasana baru. Ia memilih untuk tinggal di sebuah kos sederhana yang bangunannya berdampingan dengan sang pemilik. Ia adalah Harun (Reza Rahadian).

Sesampainya di kos, penjaga rumah menemani Tiana untuk keliling pekarangan rumah. Dari luar, Tiana melihat Harun yang sedang berdiri sendirian di dalam. Ia mencoba melambaikan tangan namun Harun tampak acuh dengan sapaan ini. Wajah Tiana tampak jengkel ketika salamnya tidak digubris.

Tiana kembali melanjutkan cerita fiksi yang sedang dikembangkannya. Baru beberapa halaman ia tulis, Tiana terganggu dengan suara musik yang begitu keras padahal waktu sudah larut malam.

Mencoba mencari tahu siapa yang memutar musik dengan volume keras, ia keluar rumah dan mendapati bahwa Harun, sang pemilik kos sendiri yang melakukannya. Tiana mencoba memberi tahu dengan mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.

Ibu penjaga lainnya datang dan bertanya kepada Tiana apa yang sedang terjadi. Tiana menyampaikan keluhannya agar suara musiknya bisa dikecilkan sedikit. Keesokan paginya, Tiana hendak jalan-jalan. Ia dikejutkan dengan sebuah surat yang sudah menempel di pintu luar kosnya. Pesan tersebut bertuliskan “maaf soal semalam.”

Dengan ekspresi wajah yang bingung, Tiana tidak terlalu menggubris surat tersebut dan memilih langsung meninggalkan kosannya. Tak lama untuk Tiana pergi hingga ia kembali pulang. Saat pulang, ia kembali dipusingkan dengan suara musik yang lagi-lagi diputar dengan suara yang sangat keras.

Ia ingin mengetuk kembali pintu rumah Harun, namun batal ia lakukan. Tiana justru menuliskan sebuah pesan di surat yang dikirimkan Harun tadi pagi. Ia diam-diam memasukkannya lewat jendela. Harun tak membalas. Namun ia mengirim ibu penjaga untuk memberitahukan pesan bahwa Harun mengundangnya untuk sarapan bersama. 

Dari pertemuan singkat tersebut Tiana baru tahu bahwa Harun adalah penyandang tuna netra. Ia menghabiskan waktunya hanya seorang diri tanpa ada orang tua. Pertemuan tersebut membuat Tiana merasa Harun adalah pribadi yang dingin namun ia begitu penasaran dengan pria pemilik kosnya.

Mereka pun semakin sering bertemu hingga suatu hari Tiana mencoba menggali lebih dalam siapa Harun dan bagaimana masa lalunya. Tiana dengan gamblang menyebut bahwa dirinya seperti terkoneksi dengan Harun.

Respon Harun hanya tertawa. Namun ketika mendengar kisah masa kecil Tiana, pandangan Harun terhadap Tiana berubah. Keduanya semakin penasaran satu sama lain dan tampak benih cinta tumbuh di antara mereka. 

Sayang, ketika keduanya yakin dengan perasaan masing-masing, Arie (Dion Wiyoko) datang ke kehidupan Tiana. Arie sendiri merupakan teman masa kecil Tiana di panti asuhan dulu. Arie mengungkapkan ingin menikahi Tiana agar bisa mewujudkan semua mimpi-mimpi Tiana yang telah dibaginya sejak kecil dulu.

Lantas, siapakah pada akhirnya yang akan dipilih oleh Tiana? Sosok baru yang terasa sempurna atau teman lama yang telah mengerti semua suka duka kehidupannya? Anda bisa langsung menonton filmnya yang sudah tersedia di aplikasi Vidio atau melalui tautan berikut ini, The Gift Indonesia full movie.