Liputan6.com, Jakarta Penyanyi asal Kalimantan Selatan, Yulia Azahra tancap gas di awal 2025. Ia merilis single baru berjudul “Kehampaan Hati” yang membahas kisah cinta tak selalu berakhir bahagia.
Yulia Azahra mengatakan “Kehampaan Hati” yang dirilis pada 31 Januari 2025 di kanal YouTube pribadinya, menandai kontribusi nyata di industri musik. Baginya, merekam lagu ini terasa emosional.
Advertisement
Baca Juga
“Ini karya yang menggambarkan perjalanan cinta dari bahagia hingga kesedihan mendalam. Dengan pemilihan diksi yang puitis dan emosional, lagu ini mengajak pendengar merasakan apa yang tertuang dalam lirik,” kata Yulia Azahra.
Advertisement
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Selasa (4/2/2025), Yulia Azahra mengingatkan seorang penyanyi adalah story-teller. Lirik “Kehampaan Hati” terasa memikat dalam baginya.
Setiap Detik Penuh Harapan
Yulia Azahra lalu membedah beberapa bagian lirik single terbarunya yang merefleksikan siklus jatuh cinta dan patah hati. Misalnya, pada bagian: Sinar rembulan kau hadirkan senyuman, janji manis terucap lembut, seakan dunia milik berdua.
“Ini menggambarkan kebahagiaan sepasang kekasih saat menikmati momen-momen indah bersama. Kehangatan cinta dikuatkan dengan metafora alam, seperti: Bunga bermekaran, setiap detik penuh harapan,” urainya.
Advertisement
Kehilangan Yang Mendalam
Seiring waktu, bayang-bayang kekecewaan mulai terlihat dan makin jelas. Perasaan yang tadinya penuh harapan berubah warnah menjadi saling asing. Hati yang mulanya terisi bunga cinta mulai menghampa.
“Nah, bagian refrein menegaskan kehilangan yang mendalam yakni: Malam sunyi berangsur sepi, semua rahasia mulai terkuak sendiri, kau pergi menjauh tanpa pamit, hati ini tersihir tertinggal sakit,” Yulia Azahra mengulas.
Keikhlasan
Ia menambahkan, “Kehampaan Hati” bukan lagu ratapan yang mematahkan semangat penggemar dan pendengar. Liriknya mengingatkan publik tentang ikhlas dan menerima kenyataan.
“Lagu ini tidak hanya menawarkan keindahan lirik mendalam, tapi juga mengajak pendengar merasakan kemudian memahami kehilangan. Yang tak kalah penting, keikhlasan dalam melepaskan,” pungkas Yulia Azahra.
Advertisement