Mahasiswa ITS Selesaikan Tugas Akhir Setebal 3.045 Halaman, Bahas Apa?

Salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya mengerjakan tugas akhir hingga ribuan lembar halaman.

diperbarui 19 Jul 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 15:00 WIB
(Foto:Dok Humas ITS)
Tugas akhir Mahasiswa ITS setebal 3.045 halaman yang ditulis oleh Muharom Gani Irwanda, mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS (Foto: Dok Humas ITS)

Surabaya - Salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya mengerjakan tugas akhir hingga ribuan lembar halaman.  Muharom Gani Irwanda, mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS yang menyusun tugas akhir (TA) setebal 3.045 halaman.

Gani menyelesaikan bab empat hingga lampiran tidak lebih dari satu bulan. Hal ini lantaran Gani sedang ikut magang bersertifikasi dari salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia baru benar-benar mengerjakan tugas akhir pada tujuh hari sebelum Lebaran.

"Lalu setelah itu baru bisa mengerjakan lagi tanggal 29 Juni sampai 5 Juli lalu," kata Gani, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Jumat (19/7/2019).

Ia mengerjakan seluruh bagian tugas akhir miliknya di program Microsoft excel. Ia juga tidak menyangka jika TA yang dikerjakan mencapai ribuan halaman. Gani kelahiran Bojonegoro ini baru sadar ketika sepupunya membantu menghitung total halaman. “Saya pikir hanya di kisaran seribu ternyata sampai tiga ribuan,” ujar dia.

Bila ketebalan tugas akhir ada pada lampiran, beda cerita dengan mahasiswa yang fokus pada manajemen konstruksi ini. Pada bab satu sampa tiga dikerjakan dari halaman satu hingga 152. Kemudian bab empat sampai delapan dari halaman 153 sampai 2.893 halaman. "Sisanya adalah lampiran dan cover," kata Gani.

Mantan juara Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2017 ini mengatakan, selama proses pengerjaan, dirinya terus memantau layar laptop selama 15 jam.

Bahkan selama satu satu minggu sebelum sidang, ia rela memangkas jam tidur menjadi dua jam per hari. "Bahkan ibu saya sampai khawatir dan akhirnya ikut ke Surabaya untuk menemani selama proses pengerjaan tersebut, ibu benar-benar supporting system untuk saya,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jadi Tantangan

(Foto: Dok ITS)
Kampus ITS (Foto: Dok ITS)

Pengerjaan tugas akhir ini merupakan tantangan tersendiri bagi Gani. Gedung yang dipakai Gani yaitu apartemen Denver di kawasan Citraland, Surabaya. Awalnya ia ingin menyelesaikan tugas akhir untuk gedung 37 lantai.

"Namun dosen saya melarang, katanya saya akan kesulitan," ujar dia.

Gani pun mengerjakan 11 lantai yang masing-masing dirincikan hitungannya. Dengan begitu, ada 11 perhitungan volume, kapasitas produksi dan tenaga kerja, jumlah alat, durasi hingga perkiraan harga berbeda.

"Saya merasa tertantang, karena tidak bisa mengerjakan 37 lantai, saya harus bisa mengerjakan 11 lantai dengan baik," ujar dia.

Gedung yang digunakan Gani memang memiliki kesulitan di atas rata-rata. Gedung ini berbentuk kotak di bagian bawah, lalu meninggi ke atas berbentuk huruf L. Setidaknya ada enam perbedaan konstruksi. Dalam satu gedung saja ada perbedaan ukuran balok dan besi yang digunakan. 

Adapun tugas akhir terapan Gani tersebut berjudul Penjadwalan Waktu Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Denver Apartment, Kompleks Citraland CBD-Kota Surabaya.

"Saya sudah meniatkan untuk melakukan yang terbaik di TA ini, semoga nantinya dapat berguna dan menjadi referensi untuk teman-teman yang ingin fokus pada metode konstruksi," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya