Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyebutkan daerah Surabaya bagian timur dan selatan pada pagi ini sudah turun hujan.
Prakirawan BMKG Juanda, Agatha Mayasari mengatakan, Surabaya berpotensi turun hujan dari siang hingga dini hari dengan intensitas sedang hingga lebat.
Advertisement
Baca Juga
“Suhu udara 25 – 33 derajat celsius dengan kelembaban udara 60 95 persen,” kata Agatha kepada Liputan6.com, Jumat 24 Januari 2020.
Agatha juga mengatakan, angin datang dari barat dan barat laut dengan kecepatan 10 – 30 KM per jam. Hujan yang berpotensi terjadi di Surabaya ini disertai dengan petir dan angin kencang sesaat.
“Perlu diperhatikan durasi hujan di Surabaya, satu jam saja bisa mengakibatkan banjir,” kata dia.
Selain Surabaya, beberapa daerah di Jawa Timur juga berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Pada siang hingga sore hari di daerah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Kediri, Kota Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo.
Sedangkan pada malam hari hujan turun di daerah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Kediri, Kabupaten Malang, Batu, dan Pasuruan.
“Hujan juga akan turun pada dini hari di Mojokerto, Jombang, Ngawi, dan Bangkalan,” kata Agatha.
Agatha juga mengimbau masyarakat untuk waspada karena hujan disertai petir dan angin kencang sesaat berdurasi sekitar 3 jam.
"Durasi hujan 3 jam bisa mengakibatan banjir dan longsor, "kata dia.
Selain itu, Agatha juga menuturkan jika sedang berada di luar ruangan hendaknya menghindari pohon tua dan pohon yang sudah rapuh karena mudah tumbang, juga hindari berada di dekat baliho.
(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BMKG: Potensi Hujan Lebat Terjadi hingga 29 Januari
Sebelumnya, Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memprakirakan, ada potensi hujan lebat yang terjadi dalam kurun waktu sepekan, selama 24-29 Januari.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo mengatakan, hujan lebat selama sepekan dipengaruhi sirkulasi siklonik di sekitar Samudera Hindia selatan Lampung. Sirkulasi ini menyebabkan terbentuknya pola konvergensi serta belokan angin di wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, kata dia, kondisi atmosfer Indonesia yang labil menyebabkan massa udara lembab dari lapisan bawah cukup mudah untuk terangkat ke atmosfer.
"Kedua faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat," kata Mulyono dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020.
Dia menuturkan, dengan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan akan ada hujan lebat disertai petir.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan, curah hujan dengan intensitas lebat, yang dapat disertai kilat/petir," ungkap Mulyono.
BMKGpun menghimbau agar masyarakat, tetap berhati-hati akan dampak hujan lebat ini.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," ujar dia.
Potensi Daerah
1). Periode 24-26 Januari 2020 - Sumatera Utara- Sumatera Barat- Bengkulu- Jambi- Sumatera Selatan- Kep. Bangka Belitung- Lampung- Banten- DKI Jakarta- Jawa Barat- Jawa Tengah- DI Yogyakarta- Jawa Timur- Kalimantan Barat- Kalimantan Tengah- Kalimantan Selatan- Sulawesi Barat- Sulawesi Tengah- Sulawesi Selatan- Papua.
2). Periode 27-29 Januari 2020- Sumatera Barat- Jambi- Bengkulu- Sumatera Selatan- Lampung- Banten- Jawa Barat- Jawa Tengah- Jawa Timur- Kalimantan Utara- Kalimantan Timur- Sulawesi Barat- Sulawesi Selatan- Papua.
Advertisement