ITS Tunda Kegiatan ke Luar Negeri Antisipasi Virus Corona

Sekretaris Institut ITS Dr Suhartono menuturkan, pengumuman resmi mengenai masuknya virus corona ke Indonesia ini menjadi suatu bentuk kewaspadaan yang patut diantisipasi penyebarannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 12:20 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
ITS Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), salah satu instansi pendidikan Indonesia mengeluarkan kebijakan penundaan sementara kegiatan ke luar negeri. Ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.

Sekretaris Institut ITS Dr Suhartono menuturkan, pengumuman resmi mengenai masuknya virus corona ke Indonesia ini menjadi suatu bentuk kewaspadaan yang patut diantisipasi penyebarannya. Jadi ke depan, instansi diharapkan sudah siap untuk menyikapi dampak yang ditimbulkan dari virus corona.

"Karenanya beberapa hari yang lalu kami (pimpinan ITS, red) mengeluarkan kebijakan khusus untuk para tenaga pendidik (dosen, red) dan mahasiswa yang memang cukup banyak melakukan aktivitas ke luar negeri,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/3/2020).

Kebijakan penundaan sementara kegiatan dinas ke luar negeri sebenarnya telah disampaikan ITS kepada internal instansi jauh hari sebelum presiden menyampaikan pengumuman resminya mengenai masuknya virus corona ke Indonesia.

Kebijakan penundaan keberangkatan ke negara yang terdampak virus corona tersebut berlangsung hingga negara tersebut dinyatakan aman.

"Pimpinan ITS juga akan terus memonitor perkembangan negara-negara terdampak, sehingga dapat menentukan jadwal khusus untuk memberikan izin kegiatan ke luar negeri,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Berdampak pada Kunjungan dari Luar

Institut Teknologi Surabaya (ITS) membuka pendaftaran mahasiswa melalui Jalur Mandiri
Institut Teknologi Surabaya (ITS) membuka pendaftaran mahasiswa melalui Jalur Mandiri

Selain memberikan dampak kepada kegiatan ke luar negeri, masuknya virus corona ke Indonesia ini juga memberikan dampak kepada kunjungan dari luar. 

Dosen Statistika ini menuturkan, pada 2 Maret 2020, ITS sempat kedatangan tamu dari Jepang. Sebagai bentuk antisipasi persebaran virus corona, ITS berupaya konsisten memeriksa kesehatan terhadap tamu dari luar negeri. "Kami pun segera mengarahkan tamu ke Medical Center ITS untuk diperiks lebih dulu," kata dia.

Meskipun secara analisis kesehatan tamu tersebut dinyatakan normal. Namun, dr Adji Bhayu Kurniadi selaku Kepala Medical Center ITS saat itu menyampaikan masa inkubasi virus corona adalah 1-14 hari.

"Karena tamu tersebut baru satu malam di Indonesia, dokter menyarankan untuk menunda kunjungan hingga kesehatan tamu terjamin setelah dua minggu, dan kami mengambil tindakan sesuai yang disarankan,” terang Suhartono lagi.

Suhartono mengungkapkan, pimpinan ITS juga telah berkoordinasi dan menyepakati untuk membatalkan segala bentuk kunjungan dari luar negeri, khususnya dari negara yang terdampak virus corona.

"Sekali lagi, bukan maksud ingin mengasingkan atau tidak menerima tamu, tetapi sebagai bentuk aspek kehati-hatian sampai nanti disampaikan pengumuman resmi dari lembaga yang qualified mengenai amannya kunjungan dari luar negeri ke Indonesia," ujar dia.

Bakal Beri Kampanye kepada Mahasiswa

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menerima pendaftaran lewat jalur mandiri.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menerima pendaftaran lewat jalur mandiri. (ITS)

Sementara itu, Kepala Unit Komunikasi Publik (UKP) ITS Anggra Ayu Rucitra juga  menyampaikan, dalam waktu dekat unitnya melalui akun resmi media sosial ITS akan memberikan kampanye mengenai mahasiswa hidup sehat dan pencegahan terhadap virus corona.

"Konsen kami memang untuk mewujudkan mahasiswa yang lebih baik, mulai dari aspek kesehatan, keamanan berkendara, dan sebagainya,” ujar dia.

Suhartono menuturkan, mahasiswa sebagai agen intelektual, harus menyikapi isu ini secara akademik. Artinya, mahasiswa harus selalu selektif dalam menerima dan menyebarkan segala informasi terkait wabah virus corona.

"Jangan sampai termakan berita hoax yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kepanikan di masyarakat,” tutur dia.

Suhartono berharap, ke depannya virus corona yang mulai masuk ke Indonesia ini tidak banyak menjangkit di masyarakat. Ia juga menyampaikan, pencegahan terhadap dampak virus corona di ITS ini tidak hanya bergantung pada instansi, tetapi dibutuhkan juga adanya kerjasama antar semua sivitas akademik.

"Dengan kerjasama yang baik, kita akan mewujudkan ITS yang lebih baik dan mampu mengantisipasi segala dampak yang akan ditimbulkan dari virus corona tersebut,” tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya