Bupati Mojokerto Imbau Warga Tak Salah Kaprah Terkait Tatanan Normal Baru

Bupati Mojokerto Pungkasiadi menuturkan, normal baru harus dipahami sebagai sebuah bentuk baru kedisiplinan protokol kesehatan untuk menghadapi pandemi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 14:30 WIB
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengimbau kepada masyarakat agar tidak salah kaprah mengenai instruksi tatanan hidup baru atau normal baru dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Bupati Mojokerto, Pungkasiadi menuturkan, normal baru harus dipahami sebagai sebuah bentuk baru kedisiplinan protokol kesehatan untuk menghadapi pandemi COVID-19.

"Masyarakat harus mengerti dan tidak salah kaprah, terhadap definisi sesungguhnya normal baru," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 9 Juni 2020.

Ia mengatakan, normal baru adalah bagian dari upaya untuk hidup produktif, dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, mengingat hingga saat ini pandemi COVID-19 tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir.

Bupati Mojokerto juga terus memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada kampung tangguh yang ada di kabupaten setempat agar masyarakat tidak abai dalam menyikapi kebijakan normal baru.

"Masih banyak yang menganggap kalau normal baru itu sudah pulih semua. Padahal, tidak seperti itu. Daerah wisata Pacet-Trawas baru-baru ini, bahkan sangat ramai dikunjungi masyarakat," ujar dia. 

Dia mengaku khawatir, mengingat data terakhir pasien positif COVID-19 di Kabupaten Mojokerto mencapai 60 orang.

"Kami tidak tahu siapa yang membawa virus ini. Saat ini yang bisa kita lakukan adalah patuh terhadap protokol kesehatan, tidak boleh abai. Mulai pakai masker, jaga jarak fisik, rajin cuci tangan, di rumah saja jika tidak ada hal yang mendesak," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Terima Bantuan

Ia menambahkan pada Selasa, 9 Juni 2020 Pemkab Mojokerto menerima 500 paket bantuan sembako dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mojokerto. Tiap paket terdiri dari 5 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, serta 5 bungkus mie instan.

Bantuan diserahkan Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim Dodo Suharto didampingi Kepala Kantor Cabang BPJS Mojokerto Dwi Endah Aprilistyani di Pringgitan rumah dinas bupati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya