Musim Hujan Diprediksi Turun di Jatim Awal November, Identifikasi Infrastruktur Berisiko

BMKG sudah menyampaikan peringatan dini mengenai potensi kejadian bencana selama musim penghujan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2020, 16:11 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2020, 16:11 WIB
Ilustrasi - Hujan lebat disertai puting beliung di Wangon, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/BPBD BMS/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Hujan lebat disertai puting beliung di Wangon, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/BPBD BMS/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Sidoarjo - Musim hujan di wilayah Jawa Timur akan bermula pada awal November 2020 menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, puncak musim hujan diprakirakan berlangsung pada Januari 2021 di wilayah Jawa Timur, saat dihubungi dari Sidoarjo, Sabtu (26/9/2020).

Ia mengatakan, bahwa BMKG sudah menyampaikan peringatan dini mengenai potensi kejadian bencana selama musim penghujan seperti banjir dan tanah longsor, dilansir Antara.

BMKG, menurut dia, juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna memperbarui kalender tanam, mengidentifikasi daerah rawan banjir, memeriksa waduk, dan mengecek infrastruktur yang berisiko terdampak banjir.

"Identifikasi daerah abrasi, identifikasi infrastruktur berisiko dampak cuaca ekstrem dan banjir. Selain itu juga ada identifikasi daerah dan moda transportasi yang berisiko terdampak banjir," kata Teguh.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya