Plt Bupati Benarkan KPK Periksa Pejabat Jember Terkait Dugaan Korupsi

Tim KPK akan meminta keterangan beberapa pihak di lingkungan Pemkab Jember, namun tidak disebutkan identitas pejabat yang diperiksa tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 11:00 WIB
Ilustrasi KPK
Ilustrasi KPK

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, berkaitan kasus dugaan korupsi yang dilaporkan oleh masyarakat.

"Benar, KPK ada kegiatan di Jember menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya dugaan korupsi," kata Plt Juru bicara KPK Ali Fikri melalui pesan singkat di Jember, Rabu, 14 Oktober 2020.

Dia menuturkan, tim KPK akan meminta keterangan beberapa pihak di lingkungan Pemkab Jember, tetapi tidak disebutkan identitas pejabat yang diperiksa tersebut, dilansir dari Antara.

"Karena masih proses penyelidikan, maka mengenai materinya saat ini belum bisa kami sampaikan dan nanti pada waktunya akan kami informasikan lebih lanjut perkembangannya," tuturnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jember Abdul Muqit Arief saat dikonfirmasi sejumlah wartawan membenarkan adanya sejumlah pejabat Pemkab Jember yang dimintai keterangan KPK di Surabaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Kasus Belum Diketahui

Ilustrasi KPK
Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)

Dirinya malanjutkan, yang mengajukan izin baru Pak Sekretaris Daerah Mirfano, tetapi dirinya tidak mengetahui siapa saja pejabat yang dimintai keterangan KPK.

Menurut Muqit Arief, undangan pemeriksaan tersebut biasanya dikirim langsung kepada pejabat yang bersangkutan terkait dengan dugaan penyelidikan kasus korupsi.

Dari izin yang diajukan Sekda Jember itu menyebutkan bahwa pemeriksaan dilakukan di Surabaya dan Muqit tidak mengetahui pemeriksaan tersebut mengenai program pemkab yang mana.

"Karena tidak mendapat pemberitahuan langsung dari KPK, saya tidak mengetahui penyelidikan yang dilakukan oleh KPK membidik program apa dan tahun anggaran yang mana," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya