Kasus Positif COVID-19 Melonjak, RS Lapangan Indrapura Surabaya Bakal Tambah Nakes

Rencana ini dilakukan apabila kondisi pasien terus melonjak. Sebab, dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan pasien COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Nov 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 00:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Surabaya - Rumah Sakit (RS) Lapangan Kogabwilhan II Indrapura Surabaya, Jawa Timur membuka opsi untuk menambah tenaga kesehatan (Nakes). Hal ini upaya pemberian pelayanan perawatan terhadap pasien konfirmasi positif COVID-19.

Dokter Ahli RS Lapangan, Dr. Christijogo Sumartono menyampaikan, rencana ini dilakukan apabila kondisi pasien terus melonjak. Sebab, dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan pasien COVID-19.

“RS Lapangan sampai saat ini masih cukup, meman pasien naik sudah 200-an berapa tapi kalau ini sudah tembut 300-an tenaga kesehatan kita sudah gak mampu dan kita juga akan nyari tenaga,” kata Christijogo, Minggu (29/11/2020). 

Kebutuhan nakes ini juga sangat penting untuk melakukan relaksasi agar dapat menjaga imunitas para nakes yang jenuh dalam perawatan yang harus menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan waktu lama.

“Kemudian banyak yang harus ngawasi apalagi kalau lebih dari 100 susah pengawasannya. Tapi sampai saat ini masih bisa, namun kita berharap pasien ini turun,” ujar dia.

Tak hanya RS Lapangan saja, Christijogo mengatakan, saat ini dari informasi yang diterima juga terjadi lonjakan pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan utama. Terutama untuk ruang intensif care unit (ICU).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penerapan Protokol Kesehatan Turun

[Fimela] Virus Corona
Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Ia menilai, lonjakan kasus yang terjadi saat ini tak lain akibat dari menurunnya penerapan protokol kesehatan dari masyarakat. Apalagi, dimungkinkan masih banyak kasus orang tanpa gejala (OTG) yang masih belum terungkap.

"Tidak  bisa sekarang hanya tergantung pada pemerintah, bukan saya membela pemerintah tapi saya menyadari ini klimaks dan masyarakat harus bisa menguatkan ketangguhannya sendiri dengan menjaga imunitas dan menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya