400 Tenaga Medis Divaksinasi di RS Unair

Nasron itu mengatakan, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk mendukung program pemerintah secara optimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2021, 09:15 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19
Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19. Kredit: fernando zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Surabaya - Lebih dari 400 orang tenaga kesehatan telah  divaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya (Unair) sejak 15 Januari 2020.

"Nakes yang divaksinasi tak hanya dari RS Unair, tapi juga dari rumah sakit lain. Meski begitu, kami tetap melakukan vaksinasi dengan sebaik-baiknya," kata Direktur RS Unair Nasronudin di Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/1/2021).

Nasron itu mengatakan, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk mendukung program pemerintah secara optimal.

"Dari persiapan dan fasilitas penunjang, Alhamdulillah tidak ada kendala. Bahkan, jika ada kendala, kami sudah siapkan berbagai fasilitas untuk antisipasi hal-hal terburuk jika terjadi," katanya.

Ia menjelaskan, vaksinasi ditujukan bagi orang sehat dengan kriteria yang telah ditentukan agar masing-masing individu memiliki kekebalan tubuh. 

"Vaksinasi ini akan dilakukan dua kali suntikan. Untuk suntikan pertama berguna sebagai pengikat tubuh agar kuat terhadap Covid-19, sedangkan yang kedua kalinya bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh lebih maksimal," ujarnya. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ciptakan Kekebalan Populasi

Dia menambahkan, program vaksinasi tersebut sangatlah baik. Jika terlaksana dengan maksimal akan menciptakan kekebalan populasi di masyarakat. 

"Di Indonesia, setidaknya harus ada 70 persen dari populasi penduduk yang perlu divaksinasi agar kekebalan ini tercipta. Saat kekebalan populasi tercipta, maka virus yang ditularkan ke mana-mana pasti akan terbentur dan penularannya akan semakin sedikit. Dengan begitu, pandemi ini perlahan akan berkurang dan diharapkan bisa hilang," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya