Liputan6.com, Surabaya - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur Dodo Anondo membenarkan banyak rumah sakit yang menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran terlalu banyak merawat pasien terpapar Covid-19.
"Tapi bukan tutup untuk seterusnya, hanya sementara. Istilahnya pola yang dipakai pola buka tutup. Kalau ada pasien yang sembuh dan keluar rumah sakit, pasien baru bisa masuk," ujarnya, Senin (5/7/2021).
Baca Juga
Dodo menegaskan, penutupan juga untuk melindungi tenaga kesehatan yang bekerja, sekaligus agar pelayanan rumah sakit tetap maksimal.
Advertisement
"Penutupan juga untuk melindungi nakes, karena jumlah nakes terbatas dan saat ini banyak yang terpapar," ujarnya.
Wakil Direktur Layanan Medis dan Keperawatan RSI Jemursari Dyah Yuniati menyebut tempat tidur pasien di RSI Jemursari sudah penuh dengan pasien Covid-19.
"130 tempat tidur sudah penuh, yang di IGD saja masih ada 16 yang belum mendapatkan kamar. Kita menutup IGD agar pelayanan maksimal," jelasnya.
Direktur RS William Booth TB Rijanto dalam suratnya kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebut RS William Booth menutup layanan IGD sejak 29 Juni 2021 lalu.
Penutupan layanan IGD karena banyaknya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat. "Pelayanan IGD nyaris lumpuh, sementara tenaga kesehatan terbatas," katanya.
Sejak 28 Juni 2021, dia menyebut ada 24 tenaga kesehatan di RS William Booth Surabaya yang terpapar Covid-19. 15 tenaga kesehatan diantaranya dirawat di RS William Booth.
"9 dari 15 nakes yang dirawat di RS William Booth, terpaksa dirawat di IGD karena ruang isolasi penuh," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Daftar IGD yang Tutup Sementara
Berikut adalah 13 layanan IGD yang ditutup sementara:
1. RSI Jemursari,
2. RSI Ahmad Yani,
3. RS Royal,
4. RS Wiyung Sejahtera,
5. RS PHC,
6. RS Adi Husada Undaan,
7. RS Adi Husada Kapasari,
8. RS Premiere,
9. RS National Hospital,
10. RS Al Irsyad,
11. RS Gotong Royong,
12. RS RKZ, dan
13. RS William Booth.
Advertisement