Khofifah Ajak Kepala Daerah Laksanakan Program Literasi Digital Kearifan Lokal

Khofifah berharap, momentum peringatan ini untuk mempersiapkan generasi mendatang agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Nov 2021, 05:28 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 05:22 WIB
Khofifah menghadiri puncak peringatan Hari Aksara Internasional  di Banyuwangi, Sabtu (30/10/2021). (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Khofifah menghadiri puncak peringatan Hari Aksara Internasional di Banyuwangi, Sabtu (30/10/2021). (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak kepala daerah di Jatim akselerasi penguatan program literasi digital berbasis kearifan lokal. 

"Saat ini tantangan kita adalah literasi digital. Bagaimana menumbuhkan digital skill, digital ethic, digital cultural, sampai digital safety," ujarnya pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di Banyuwangi, Sabtu (30/10/2021).

Khofifah berharap, momentum peringatan ini untuk mempersiapkan generasi mendatang agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0, namun tetap mengaplikasikan kearifan lokal dalam setiap program yang dilaksanakan.

"Pemerintah daerah bisa mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal dengan metode dalam jaringan (online), dan terus berkoordinasi dengan pusat dan provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program keaksaraan dan literasi digital di masing–masing kabupaten/kota," ucapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sambut Baik

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, pihaknya siap bersinergi program dengan pemprov Jatim.

Ipuk juga mengungkapkan, ditunjuknya Banyuwangi sebagai tuan rumah puncak peringatan Hari Aksara Internasional di Jatim, menjadi momentum untuk meningkatkan gerakan pemberantasan buta aksara. Pada 2020 lalu, angka melek huruf di Banyuwangi sudah mencapai 99,1 persen.

"Kami terus berikhtiar untuk bisa mencapai hasil maksimal. Saat ini, kendalanya tinggal kelompok lansia dan difabel berat, sehingga belum bisa mencapai 100 persen. Namun, secara bertahap kami sudah mulai gerakkan guru untuk mengajar calistung" ungkap Ipuk.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya