Saksi Bisu Lahirnya Tokoh Bangsa di Museum HOS Tjokroaminoto

Liputan6.com, Surabaya Surabaya yang dikenal dengan Kota Pahlawan menyimpan banyak sejarah. Museum menjadi salah satu tempat untuk mengabadikan peninggalan-peninggalan sejarah. Museum juga menjadi pengingat bahwa ada masa lalu yang berperan penting untuk masa kini.

Ada banyak museum di Surabaya yang bernilai sejarah tinggi. Salah satunya adalah museum HOS Tjokroaminoto. Museum ini sebelumnya merupakan rumah kediaman HOS Tjokroaminoto. Kemudian Pemerintah Kota Surabaya pada 27 November 2017 meresmikan sebagai destinasi wisata sejarah.

Museum bersejarah ini berada di Jalan Peneleh Gg. VII No. 29-31, Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota SBY, Jawa Timur 60274. Tak perlu bayar, secara gratis bisa mengunjungi museum ini pada Selasa sampai Minggu. Museum buka mulai pukul 09.00-17.00 WIB.

Peran HOS Tjokroaminoto dalam mendidik Bapak Bangsa tak diragunkan lagi. Bahkan, pada 2015, seorang sutradara Indonesia kenamaan Garin Nugroho mengabadikan kisahnya dalam sebuah film berjudul Guru Bangsa: Tjokroaminoto.

Film yang menceritakan sepak terjang salah satu pahlawan nasional ini melibatkan sederet artis papan atas Indonesia. Mulai dari Reza Rahardian, Christine Hakim hingga budayawan Sujiwo Tedjo.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

HOS Tjokroaminoto merupakan salah satu tokoh berpengaruh di tanah air pada masanya. Ia merupakan pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI).

Kediamannya sering menjadi tempat berdialog para tokoh-tokoh pergerakan dari berbagai latar belakang ideologi seperti Semaoen, Alimin, Darsono, serta Tan Malaka. Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno merupakan salah satu murid dari HOS Tjokroaminoto yang paling disukai.

Kediaman HOS Tjokroaminoto bisa disebut sebagai saksi bisu tempat lahirnya tokoh-tokoh bangsa yang berpengaruh. Hos Tjokroaminoto sendiri merupakan guru besarnya.

Museum HOS Tjokroaminoto mempunyai 143 koleksi yang bernilai sejarah. Selain menceritakan perkembangan Serikat Islam, dinding museum ini juga dihiasi foto dan tulisan yang menceritakan perjalanan dan perjuangan HOS Tjokroamonoto. Koleksi tersebut disusun rapi berdasarkan tahun kejadian.

Koleksi yang dipamerkan di lantai satu di antaranya buku, baju, kamar tidur, hingga kasur HOS Tjokroaminoto. Di lantai dua hanya kamar yang sederhana, tapi lumayan luas.

Soekarno pernah tinggal di kamar tersebut. Tokoh-tokoh penting lainnya seperti Alimin, Semaun, dan Kertosuwiryo juga pernah tinggal di kamar ini.

Museum HOS Tjokroaminoto wajib dikunjungi agar menambah wawasan tentang sejarah zaman pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia. Museum ini memberikan pembelajaran yang sangat berharga bagi para pengunjungnya.