Liputan6.com, Surabaya - General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), Didik F. Dakhlan mengungkapkan, pihaknya melakukan penambahan dua penghantar pada Gardu Induk (GI) Sidoarjo dengan nilai investasi sebesar Rp 11,7 miliar.
"GI Sidoarjo yang mensuplai listrik untuk daerah Sidoarjo, Porong dan Surabaya ini dapat menyalurkan daya sebesar 83 MW melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV," ujarnya, Jumat (10/6/2022).
Baca Juga
Didik mengatakan, pekerjaan yang berlangsung mulai Selasa Juni kemarin rencananya akan beroperasi (energize) pada akhir Juni nanti.
Advertisement
Selain itu, lanjut Didik, penambahan penghantar ini ditujukan untuk mengurangi beban yang terdapat di GI Waru, dikarenakan GI Waru nantinya akan dilakukan pembangunan menjadi Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV.
“Pembangunan penghantar ini nantinya untuk back up apabila adanya gangguan di Porong atau Sidoarjo. Hadirnya penghantar baru ini, sangat berdampak pada keandalan sistem pastinya. Sehingga PLN dapat meminimalisir pemadaman ke pelanggan dari jaringan SUTT," ucapnya.
Didik menuturkan, dengan pembangunan penghantar di GI Sidoarjo nantinya akan menyatukan penyaluran dari Pembangkit di Gresik dan Pembangkit di Grati.
Listrik Andal
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Jawa Timur dan sekitarnya. Penambahan IBT di Krian pun akan selesai pada bulan ini," ujarnya.
Hadirnya penghantar baru di GI Sidoarjo ini kedepannya akan berdampak pada keandalan suplai listrik ke Kawasan Industri Sidoarjo (KIS).
"Saat ini suplai PLN ke KIS kurang lebih sebesar 10 MW, dengan adanya penambahan ini nantinya diharapkan dapat menjaga keandalan listrik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan," ucap Didik.
Advertisement