Liputan6.com, Banyuwangi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, mendetaksi tujuh titik panas di wilayah tersebut. Titik panas tersebut tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Bangorejo, Wongsorejo, Kalipuro, Kalibaru dan Kecamatan Licin.
Menurut Prekirawan BMKG Banyuwangim Beni Gumitar, terdeteksinya hotspot tersebut sebagai peringatan dini untuk mewaspadai terjadinya kebakaran, baik itu kebakaran hutan maupun lahan.
Baca Juga
”Titik panas bumi itu bisa saja menimbulkan api apabila tingkat drrajadnya mencapai lebih tinggi bahkan mencapai 42 derajad celcius,” ujar Beni, Jumat (11/8/2023).
Advertisement
Kata Beni, tujuh titik panas itu sebagian besar berada di kawasan hutan dan lahan. Sehingga potensi kebakaran lahan dan hutan cukup tinggi. Dia mengimbau Masyarakat tetap waspada dan tidak sembarangan membuat sumber api, sebab hal itu berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
“Di musim kemarau ini banyak terjadi kekeringan dan lahan itu kering, jadi potensi kebakaran hutan atau lahan itu sangat memungkinkan terjadi. Kali ini ada beberapa titik panas di Banyuwangi ada enam atau tujuh titik yang sedang atau medium. Di wilayah Situbondo dan Bondowoso ada 3 titik panas," tambahnya.
Banyuwangi sendiri, saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau. Itu ditandai dengan suhu udara yang cukup panas di siang hari dan di malam hari suhu udaranya cukup dingin.
Diperkirakan puncak musim kemarau terjadi hingga akhir September, sedangkan musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan terjadi pada akhir September hingga awal Oktober.
“Saya mengimbau memperbanyak minum air putih di musim kemarau saat ini agar tidak terjadi dehidrasi, karena cuacanya cukup terik di siang hari,” paparnya.
Gunung Merapi Ungup-Ungup Terbakar
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Mujito mengatakan, berdasarkan laporan dari sejumlah daerah di Banyuwangi, telah terjadi kebakaran hutan.
Titik kebakaran itu berada di kawasan Gunung Merapi Ungup-Ungup. Menurutnya titik api cukup jauh hampir mencapai puncak gunung. Sehingga tidak bisa dilakukan pemadaman api.
“Pada Jumat pagi tadi laporan dari anggota BPBD di lapangan Gunung Merapi ungup-ungup kawasan Gunung Ijen terbakar, itu hampir di puncak dan sulit bahkan hampir mustahil dilakukan pemadaman. Nantinya akan padam sendiri,” Tutur Mujito.
Titik api yang terpantau di kawasan Gunung Merapi Ungup-Ungup itu jauh dari pemukiman warga. Sehingga dipastikan aman. Meski demikian pihaknya bersama pihak perhutani KPH Banyuwangi Utara tetap menatau perkembangan kebakaran hutan tersebut.
“Titik apinya cukup jauh dari pemukiman ya. Jadi saat ini masih aman. Tapi tetap kita pantau karena mengingat ada kemungkinan bisa jadi titik api akan muncul di daerah lainya,” pungkasnya.
Advertisement