Seorang Santri di Banyuwangi Tewas Hanyut Saat Mandi di Sungai, Terseret Arus hingga 18 Kilometer

Seorang santri di Banyuwangi, ditemukan tewas, setelah sebelumnya dikabarkan hanyut terbawa arus Sungai pada saat mandi. Korban diketahui berinisial ABM (14) warga Dusun Tojo, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 14 Des 2023, 23:59 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 23:59 WIB
Jasad seorang santri yang temukan di Pantai Bomo Banyuwangi dievakuasi oleh tim SAR gabungan (Istimewa)
Jasad seorang santri yang temukan di Pantai Bomo Banyuwangi dievakuasi oleh tim SAR gabungan (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Seorang santri di Banyuwangi berinisial ABM (14), ditemukan tewas akibat hanyut terbawa arus sungai.

Kepala Desa Gumirih Murai Ahmad membenarkan kabar tewasnya seorang santri tersebut. Kata Murai, korban tewas akibat  hanyut saat mandi di sungai.

“Berdasarkan hasil laporan yang masuk ke kami korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya, Kamis (14/12/2023).

Kata Murai, dari lokasi awal korban hanyut tempat penemuan jasad korban sangat jauh. Jasad korban ditemukan di Pantai Bomo, masuk Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi tergeletak posisi tengkurap di bibir Pantai Bomo. Ciri-ciri pelaku masih lengkap dengan memakai baju kuning dan celana hitam masih terpasang.

“Jasad korban saat ini masih dalam proses evakuasi dari bibir Pantai bomo dibawa ke puskesmas setempat,” paparnya.

Koordiantor Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi menyatakan, korban ditemukan 18 kilometer dari lokasi kejadian.

“Saat ini tim SAR dan petugas medis melakukan evakuasi korban. Korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat untuk indentifikasi sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

Sebelumnya, korban diketahui mandi bersama lima orang temannya di Sungai tersebut. korban diduga terpeleset pada saat mandi dan terjatuh ke Sungai. Naasnya korban tidak bisa berenang sehingga hanyut terbawa derasnya arus sungai.

Kejadian itu, diketahui sekitar pukul 14.00 Wib Namun laporan korban hanyut itu baru masuk pukul 16.00 Wib..

Kawan korban diduga takut untuk melapor ke pengurus Pondok Pesantren. Dan setelah mendapatkan laporan, pengurus pondok langsung melaporkan ke pihak desa untuk diteruskan ke BPBD dan Posko SAR Ketapang untuk dilakukan pencarian santri tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya