Liputan6.com, Jakarta Terkait pengaruh varian Omicron terhadap vaksin, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menanggapi bahwa proteksi vaksin COVID-19 tetap bermanfaat. Terlebih lagi, para peneliti dunia masih terus meneliti varian Omicron.
"Ini menjadi penting kita mengingatkan kembali bahwa masyarakat tidak boleh pilih-pilih vaksin COVID-19. Karena vaksin bisa mencegah untuk kita sakit parah terhadap varian baru ini," ujar Nadia dalam dialog Kasus Turun Percepatan Vaksinasi Terus Berjalan, ditulis Jumat (3/12/2021).
"Walaupun kita tahu masih banyak hal yang harus diteliti. Misalnya, dikarenakan dia sangat sedikit menurunkan efikasi dari vaksin. Tapi tetap proteksinya (vaksin) masih sangat banyak dan manfaatnya juga jauh lebih besar."
Advertisement
Baca Juga
Semakin banyak orang yang divaksinasi, kekebalan komunal (herd immunity) juga akan terbentuk. Hal ini dapat melindungi kita melawan varian baru COVID-19, termasuk Omicron.
"Untuk melawan varian baru, kita perlu kekebalan bersama. Untuk itu, semakin cepat orang mendapatkan vaksinasi, semakin cepat kita bisa mendapatkan kekebalan," terang Nadia.
"Pada akhirnya, dengan kekebalan ini bisa kita gunakan untuk melawan varian-varian baru COVID-19."
Ā
** #IngatPesanIbuĀ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Jangan Tunda Vaksinasi COVID-19
Siti Nadia Tarmizi menambahkan, akselerasi vaksinasi sangat penting untuk meminimalisasi dampak penyebaran varian baru virus COVID -19 yang sewaktu-waktu bisa datang ke Indonesia.
Apalagi pandemi COVID-19 di Indonesia yang melandai menjadi momentum emas mempercepat capaian vaksinasi di berbagai wilayah. Namun, kondisi pandemi yang terkendali saat ini dianggap menjadikan masyarakat cenderung menunda vaksinasi.
Terkait hal itu, Nadia menyebutkan, di beberapa daerah dalam 2-3 minggu ini terjadi penurunan jumlah penyuntikan vaksin per harinya.
āKondisi penularan yang membaik, membuat masyarakat tidak buru-buru divaksin. Mereka menunggu-nunggu dan memilih vaksin merek tertentu,ā ujarnya.
"Padahal, semua vaksin sama baiknya, efek samping itu biasa sebagai reaksi tubuh kita saat dilatih vaksin untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh."
Advertisement