Liputan6.com, Jakarta Tak banyak yang tahu, Google ternyata bersedia membantu Samsung di balik kasus perseteruannya dengan Apple terkait pelanggaran paten. Informasi ini terungkap dari pengacara Google dalam persidangan Apple melawan Samsung.
Pada persidangan itu, pengacara Google James Maccoun menunjukkan beberapa email antara Google dan Samsung pada tahun 2012. Dalam email itu disebutkan tentang kesediaan Google melindungi Samsung dan bersedia membayar ganti rugi yang dialami Samsung jika ada kasus hukum terkait pelanggaran paten pada aplikasi dan fitur Android.
Dengan kata lain, Google bersedia saweran membantu biaya ganti rugi yang dibebankan kepada Samsung karena kalah dalam persidangan pelanggaran paten melawan Apple.
Adapun paten yang masih dipermasalahkan hingga kini antara Samsung dan Apple adalah paten nomor 414 terkait background synchronization dan paten nomor 959 terkait universal search.
Menurut yang dilansir Cnet, Google dan Samsung sudah sepakat menandatangani "Mobile Application Distribution Agreement". Dalam perjanjian itu disebutkan, Samsung bersedia mendistribusikan beragam aplikasi Google pada perangkat seri Galaxy Samsung. Sebagai imbal balik, Google akan membantu Samsung jika mereka menghadapi masalah hukum terkait penggunaan teknologi pada perangkat Android.
Ini bukan pertama kalinya Google membantu pembuat handset Android mempertahankan diri dari permasalahan hukum. Pada dasarnya, Google sudah membuat perjanjian "Mobile Application Distribution Agreements" dengan semua vendor Android.
Google bersedia memberikan bantuan dana, dukungan teknis, dan bantuan lainnya kepada para mitranya yang menghadapi tuntutan hukum. Google juga pernah membantu HTC saat vendor ponsel asal Taiwan itu berkasus dengan Nokia.Â
Perseteruan Apple vs Samsung
Perseteruan Apple vs Samsung
Apple dan Samsung terlibat sengketa paten smartphone dan tablet sudah sejak tahun 2011. Apple sebelumnya menuduh Samsung melanggar lima paten iPhone, dan Apple menuntut $ 2 miliar atas pelanggaran itu. Di lain sisi, Samsung menuntut lebih dari $ 6 juta dari Apple atas pelanggaran dua paten perangkat lunak miliknya.
Kasus ini lebih dari sekedar menuntut uang ganti rugi, tapi lebih kepada pertarungan mereka di pasar perangkat mobile. Dua pertiga penjualan Apple berasal dari iPhone dan iPad; sedangkan Samsung adalah pembuat smartphone Android terbesar di dunia; dan keduanya ingin terus mendominasi pasar.
Sejauh ini, Apple masih menang melawan Samsung. Hakim Distrik AS Lucy Koh di San Jose, California yang selama ini mengawal persidangan, pada awal Maret 2014 lalu menyatakan Samsung bersalah atas sejumlah pelanggaran paten terhadap Apple dan diminta membayar ganti rugi $ 930 juta kepada Apple. Di persidangan sebelumnya Apple juga dinyatakan menang dan Samsung diwajibkan membayar USD 1,05 milyar.
Sebagian besar fitur Samsung yang menurut Apple melanggar paten adalah Android, yang notabene merupakan sistem operasi mobile buatan Google. Meski Apple menyatakan sidang pelanggaran paten tidak ada hubungannya dengan Android, namun tetap saja Google kena getahnya.
Hiroshi Lockheimer, Google Vice President of Android beberapa waktu lalu mewakili Google untuk menjadi saksi di persidangan antara Apple vs Samsung. Pada persidangan itu ia harus menjelaskan sejumlah fitur bawaan pada sistem operasi Android yang diduga menjiplak fitur iOS.
Dengan tegas Lockheimer menjelaskan bahwa fitur-fitur tersebut sama sekali tidak meniru iOS. Fitur background synchronization data contohnya, Lockheimer menyatakan fitur itu sudah ditemukan sejak tahun 2005 silam, yang artinya telah lebih dulu ada sebelum kemunculan iPhone.
Advertisement