Tak Minta Lisensi Layanan Suara, Bolt Fokus ke Layanan Data

Liputan6.com, Jakarta - Bolt Super 4G LTE (Long Term Evolution) yang dimiliki PT Internux sedang berkembang dan menjadi satu-satunya penyedia layanan berbasis TDD (Time Division Duplex) LTE di Tanah Air.

Menjadi penyedia layanan data membuat perusahaan itu tidak bisa menyajikan layanan telepon kepada penggunanya. Sementara itu, PT Smartfren Telecom Tbk yang juga digusur pemerintah dari frekuensi 1900 Mhz ke 2300 Mhz yang ditempati Bolt akan memiliki lisensi telepon, sms, dan data.

Meski begitu, Bolt mengaku tak berencana meminta hak sebagai penyedia layanan suara seperti yang dimiliki Smartfren.

"Sejujurnya Bolt saat ini sedang fokus untuk mengembangkan penggunaan layanan data ke pelanggan telekomunikasi. Jadi, sementara ini kita belum akan meminta lisensi layanan suara di jaringan yang kita miliki sekarang," kata Liryawati, Chief Marketing Officer Bolt di Indocomtech 2014, Jakarta.

Bolt berkilah bahwa perusahaannya tengah berusaha mengedukasi pelanggan telekomunikasi agar bisa mengoptimalkan perangkat mobile yang dimilikinya dengan layanan data cepat yang disediakan Bolt. Hal tersebut dianggap lebih penting daripada sekadar meminta layanan suara dari pemerintah.

"Kita masih lebih memilih fokus meningkatkan kualitas data untuk pelanggan. Bolt sadar bahwa masyarakat masih belum teredukasi soal optimalisasi penggunaan perangkat pintar yang mereka miliki dengan layanan data cepat seperti yang kita sediakan. Itu jadi tugas utama kami sekarang daripada harus meminta lisensi layanan suara," tambahnya lagi.

Saat ini, Bolt telah memiliki sekitar 830 ribu pelanggan yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Banten. Mereka mengklaim akan menyediakan layanan data berbasis teknologi 4G LTE terbaru ke semua pelanggannya pada bulan November 2014.