Kenapa Skimming Kartu ATM Marak Terjadi?

Modus penipuannya card skimming umumnya dilakukan dengan menggesekkan kartu kredit/debit melalui card reader untuk merekam informasi kartu.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 29 Des 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2014, 19:00 WIB
Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Mei 2014 lalu, berita menghebohkan datang dari dunia perbankan terkait transaksi kartu debit. Ribuan nasabah PT Bank Mandiri Tbk menjadi korban kejahatan skimming. Ada 6 mesin ATM Bank Mandiri yang terindikasi dipasangi alat skimmer yang digunakan oleh lebih dari 10 ribu nasabah untuk bertransaksi di ATM tersebut.

Teknik penipuan seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namanya card skimming. Tujuannya untuk mencuri data sehingga pelaku dapat mengakses dan mengendalikan rekening korban.

Modus penipuannya card skimming umumnya dilakukan dengan menggesekkan kartu kredit atau debit melalui card reader untuk merekam informasi dari strip magnetik kartu.

Setelah pelaku berhasil 'membaca' kartu, mereka nantinya dapat membuat kartu kloningan palsu dengan menggunakan data-data pelanggan. Ini berbahaya, karena pelaku dapat menaikkan tagihan rekening. Data yang berhasil direkam juga bisa dijual ke para scammer lain di pasar gelap.

Bagaimana tips agar terhindar dari kejahatan seperti ini? Simak artikel selengkapnya di Kaleidoskop Teknologi Mei: Heboh Skimming Kartu ATM

Jika ingin update dengan berita-berita teknologi terkini, baca Tekno Liputan6.com!

Berikut videonya:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya