90% Perusahaan di Dunia Rentan Serangan Cyber

BLMPakar keamanan mengatakan bahwa 90% perusahaan yang tersebar du dunia rentan terhadap serangan cyber,

oleh Iskandar diperbarui 15 Apr 2015, 07:56 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 07:56 WIB
Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker

Liputan6.com, Jakarta - Pakar keamanan mengatakan bahwa 90% perusahaan yang tersebar di dunia rentan terhadap serangan cyber, dimana saat ini sebanyak 3.000 komputer telah disusupi serta informasi sensisitif dan konten eksklusif disebar hacker.

"Dan bahayanya, banyak orang pintar yang secara teknis bersedia untuk meluncurkan serangan semacam itu," kata Jon Miller, seorang mantan hacker yang kini menjabat sebagai wakil presiden strategi di Cylance, pembuat software antivirus.

"Mungkin ada beberapa ribu, tiga, empat, lima ribu orang yang bisa melakukan serangan hari ini," papar Miller dalam sebuah wawancara "60 Minutes" di stasiun televisi CBS. Miller menambahkan, tidak semua dari mereka berada di negara-negara bersahabat dan jumlah ini semakin berkembang pesat.

Kasus peretasan yang menimpa Sony hanyalah salah satu dari banyak pelanggaran keamanan baru-baru ini, dimana banyak data sensitif milik perorangan, perusahaan, dan pemerintah yang tersebar.

Data itu bahkan dapat memberikan peluang kegiatan kriminal lebih lanjut atau membantu aktivitas spionase pemerintah. "Alat yang bisa digunakan untuk melakukan serangan seperti itu sudah tersedia dari hacker Rusia dengan harga sekitar US$ 30 ribu," ungkap Miller.

Serangan cyber yang menargetkan perusahaan dan instansi pemerintah disebutkan merajalela pada 2014. Dilansir Cnet, Rabu (15/4/2015), setidaknya ada lebih dari 1.500 pelanggaran data di seluruh dunia pada tahun lalu, naik hampir 50 persen dari 2013.

Diantara pelanggaran keamanan terberat dewasa ini, serangan cyber di perusahaan penyedia jasa kontruksi Home Depot tahun lalu berhasil mencuri 56 juta nomor kartu kredit, menargetkan 40 juta pelanggan kartu kredit, dan informasi pribadi 70 juta pelanggan.

(isk/dhi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya