Elon Musk Dirikan Sekolah `Eksklusif` Untuk Anaknya

Dibandingkan memasukkan anak-anaknya ke sekolah umum, Musk memilih membuat sekolah sendiri yang sesuai dengan tujuan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Sep 2015, 15:23 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2015, 15:23 WIB
Elon Musk
Elon Musk dan keluarga (sumber : dailymail.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, lekat dengan sosok yang revolusioner. Sebab ide-ide yang dia lontarkan terkadang 'melompat' dari pandangan umum yang ada saat ini.  

Seperti tindakan yang dilakukan Elon Musk kali ini, yang tidak setuju dengan pola pendidikan saat ini. Karena itu ia memutuskan untuk mendirikan sekolah sendiri dengan sistem berbeda dari yang ada sekarang, salah satunya dengan menghilangkan tingkatan kelas.

Laman Daily Mail melansir, sekolah yang diberi nama Ad Astra, yang dalam bahasa latin berarti 'ke bintang' ini, didirikan Musk di sebuah mansion yang dibelinya beberapa tahun lalu di California.

Sekolah yang hanya memiliki tiga guru ini bertujuan untuk membekali murid-muridnya dengan sebuah keterampilan tertentu, daripada memaksanya untuk mengikuti jadwal yang sudah ditentukan oleh sekolah biasa.

"Adalah sesuatu yang penting untuk mengajarkan tentang pemecahan masalah atau belajar mengenai suatu masalah daripada sekedar mengajarkan alatnya,"ujar Musk.

Musk menggambarkannya dengan seseorang yang akan belajar cara sebuah mesin bekerja. Menurutnya, pendekatan tradisional akan mengajak murid untuk belajar mengenai obeng dan kunci pas terlebih dahulu.

Namun, Musk tidak setuju dengan pendekatan tersebut. Menurutnya, untuk mempelajari mesin bekerja, siswa harus langsung diajak membongkarnya, namun perlu diketahui bahwa untuk membongkarnya diperlukan sebuah obeng.

Sekolah ini telah memiliki 20 murid termasuk lima anak Elon Musk sendiri. Dikabarkan anak-anak lain yang ikut belajar di sekolah itu adalah anak-anak terpilih dari karyawan SpaceX, perusahaan milik Elon Musk.

"Tiap anak memiliki minat yang berbeda-beda, dengan kemampuan dan waktu yang berbeda pula. Oleh karena itu, lebih masuk akal untuk membekali mereka dengan pendidikan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka," tambah Musk.

Musk sendiri diketahui ternyata memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan ketika bersekolah. Saat bersekolah di Afrika Selatan, Musk kerap menjadi korban bullying teman-temannya. Sebelum akhirnya, ia meneruskan pendidikannya di Amerika Serikat.

(dam/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya