Liputan6.com, Jakarta - Dalam riset internal yang dilakukan oleh tim Jojonomic terhadap 500 orang responden secara tatap muka di kota terbesar di Asia Tenggara, tampak bahwa lebih dari 50% orang dewasa memiliki isu dalam mengelola keuangan pribadi/keluarga atau banyak yang bermasalah dengan "tanggal tua".
Sementara itu lebih dari 70% responden mengatakan bahwa mereka saat ini tidak memantau pengeluaran mereka karena merasa tidak ada cara mudah untuk mencatatnya. Untuk itulah perusahaan financial technology Jojonomic merancang aplikasi dengan nama yang sama.
Penggunaan aplikasi ini sendiri diklaim sangat mudah karena input transaksi dapat dilakukan dengan hanya dua tap dan Jojonomic sudah dapat diakses melalui widget maupun Apple watch sehingga input dapat dilakukan tanpa membuka aplikasi di smartphone.
Rentang pengguna Jojonomic sangat luas yaitu dari pengguna berusia 16 hingga 56 tahun, dari mahasiswa sampai usia mendekati pensiun. Jumlah terbesar pengguna berada dalam kisaran usia 20an hingga awal 30an tahun.
Kisaran usia ini merupakan masyarakat yang baru saja memulai karir dan saat yang tepat untuk membentuk financial habit, antara lain pola mengkonsumsi, menabung, dan berinvestasi. Ini sejalan dengan visi Jojonomic, menciptakan masyarakat yang melek finansial dan memiliki keuangan yang sehat.
Terkini, Jojonomic baru saja mengumumkan pendanaan awal yang diperoleh dari East Ventures. Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures mengatakan, "Kami percaya financial technology sedang berkembang pesat di region ini dan Jojonomic dengan tim dan kemampuan eksekusinya akan mampu menangkap peluang yang ada dengan baik".
Menurut siaran pers yang kami terima, Sabtu (10/10/2015), sejak diluncurkan dalam versi beta pada Agustus 2015, Jojonomic telah memiliki ribuan akun pengguna dari aplikasi Jojonomic di platform iOS maupun Android.
(isk/dew)
Â